Suara.com - Kulit merupakan salah satu bagian tubuh yang sangat sensitif, terutama dengan rasa panas. Ketika menyentuh suatu hal yang terlalu panas, kulit akan langsung memberikan reaksi.
Biasanya untuk sesuatu yang panas, kulit akan berubah menjadi kemerahan karena melepuh.
Kulit yang melepuh dapat berdampak seperti luka bakar. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan kerusakan pada kulit akibat panas atau uap yang lembab.
Jika terlali panas, hal ini juga menghancurkna jaringan dan sel pada bagian kulit yang kena.
Biasanya, kulit yang melebih disebabkan berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari baik disengaja, maupun tidak. Seseorang yang terkena panas ini biasanya berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan saat sedang terburu-buru, di antaranya:
- Menumpahkan minuman panas atau sup ke kulit sendiri
- Uap dari oven yang menyentuh kulit karena terlalu dekat
- Keran air panas yang lupa untuk diatur
- Memegang peralatan masak yang masih panas
Kegiatan-kegiatan di atas berhubungan dengan kegiatan sehari-hari. Hal tersebut terjadi karena kelalaian orang tersebut sehingga membuat kulitnya melepuh. Suhu yang terlalu panas, akan membuat kulit melepuh dalam hitungan detik.
Kulit yang melepuh akan menimbulkan luka bakar. Hal ini juga bergantung pada tingkat kepanasan yang mengenai kulit. Terdapat empat kategori luka bakar berdasarkan tingkat kerusakan yang dialami, antara lain:
1. Luka bakar epidermis superfisial

Luka bakar ini tidak terlalu parah. Biasanya, luka bakar jenis ini akan memengaruhi lapisan luar kulit (epudermis). Gejala yang ditimbulkan akibat luka bakar ini seperti kemerahan, bengkak, dan rasa nyeri..
Baca Juga: Hand Sanitizer Tingkatkan Kasus Luka Bakar Kimia pada Anak-anak
2. Luka bakar kulit superfisial