"Ini terjadi di India. Lihat saja angka kasus Covid-19 di sana. Turun dari 100 ribu kasus per hari menjadi hanya 11 ribu," papar Prof. Zubairi.
3. Musim dingin, vaksinasi, dan prediksi pandemi terkendali
Ada juga yang memprediksi jika musim dingin yang secara merata terjadi di beberapa belahan dunia, mempengaruhi naik dan turunnya kasus Covid-19.
Namun mirisnya, dampak buruk cuaca membuat pengetesan Covid-19 jadi menurun, termasuk Indonesia dan Amerika Serikat.

"Belum jelas. Tapi, di Amerika sana, cuaca musim dingin menghambat beberapa negara bagian melakukan pelacakan dan testing Covid-19 kepada warganya. Di Indonesia, penurunan angka testing juga terjadi," terang Prof. Zubairi.
Namun sayangnya program vaksinasi yang digadang-gadang bisa mengendalikan pandemi, nyatanya belum terbukti berdasarkan penelitian.
"Belum ada yang bisa menjelaskan dan perlu hitungan bulan untuk mengukur itu," sahut Profesor Spesialis Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu.
"Kolumnis kesehatan ternama Martin Makary memprediksi, sebagian besar penyakit Covid-19 akan hilang pada April nanti. Opini itu ia sampaikan berdasarkan data laboratorium, matematika, literatur, dan percakapannya dengan para ahli. Baru prediksi. Semoga saja," pungkas Prof. Zubairi.
Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Menurun 17,27 Persen Dalam Sepekan Terakhir