Bahkan, EMA menjelaskan kalau manfaat vaksin justru melebihi risikonya dan vaksin bisa terus diberikan meskipun penyelidikan kasus tromboemboli masih berlangsung.
Meski begitu, EMA tak memungkiri bahwa kelompok tertentu mungkin tetap khawatir dengan vaksin AstraZeneca. Tapi, ia berani memastikan bahwa vaksin ini tidak mungkin berpotensi menyebabkan kecacatan.
"Batch ABV5300 telah dikirim ke 17 negara Uni Eropa dan terdiri dari 1 juta dosis vaksin. Beberapa negara UE juga telah menangguhkannya sebagai tindakan pencegahan dan melakukan penyelidikan penuh," jelasnya.
Inggris pun menjadi negara pertama yang menyetujui vaksin AstraZeneca, yang dikembangkan oleh para peneliti di Universitas Oxford awal tahun 2021 ini.
Beberapa negara lain juga telah mengikuti karena suntikan vaksin itu terbukti 30 persen atau lebih efektif dalam mencegah infeksi virus corona Covid-19.
Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) telah menjamin keamanannya dan vaksin tetap aman digunakan.
Di sisi lain, Denmark dan Austria baru-baru ini melihat adanya peningkatan kasus pembekuan darah pada orang yang telah suntik vaksin.
Dalam pernyataan yang dirilis hari ini, AstraZeneca mengatakan tidak menemukan peningkatan risiko pembekuan darah.
"Analisis data keamanan kami terhadap lebih dari 10 juta catatan telah menunjukkan tidak ada bukti peningkatan risiko emboli paru atau trombosis vena dalam pada kelompok usia, jenis kelamin, dan kelompok tertentu," demikian rilis dari AstraZeneca.
Baca Juga: Vaksin Novavax 100 Persen Cegah Kematian akibat Covid-19, Ini Buktinya!