Tapi, Dr Hilary mengatakan bahwa pembekuan darah ini sangat umum dan bisa terjadi setiap waktu. Menurut Thombosis UK, satu dari empat orang meninggal karena pembekuan darah atau venous thromboembolism (VTE).
Ada berbagai jenis pembekuan darah. Thombosis UK juga mengatakan bahwa sekitar 1 dari 1.000 orang terkena thombosis vena setiap tahun, kondisi yang sudah memiliki faktor risiko seperti penyakit serius lainnya.
Kondisi ini bisa terjadi akibat penggunaan pol kontrasepsi orak, trauma pada tubuh yang mana pembuluh darah rusak.
"Kami sudah melihat ribuan kasus serangan jantung dan stroke setiap tahunnya karena pembekuan darah. Jadi, kondisi ini akan tetap ada sebelum vaksin Covid-19 diluncurkan," jelas Dr Hilary.
Tapi, Dr Hilary mengatakan bahwa semua data yang tersedia menunjukkan fakta bahwa tingkat penggumpalan darah saat ini lebih rendah daripada sebelum vaksinasi.
Sehingga, ia sangat yakin bahwa sekarang ini tidak ada bukti bahwa vaksin AstraZeneca menyebabkan pembekuan darah.
Thombosis UK juga menyatakan bahwa sekitar 80 persen orang yang menderita trombosis vena dalam mungkin tidak memiliki gejala. Artinya, mereka mungkin tidak bisa melaporkan kondisi kesehatan yang mendasarinya.