"Kecemasan sosial berbicara di depan umum adalah salah satu fobia terbesar dalam populasi kita. Saat Anda berbicara dan semua orang menatap Anda, itu adalah pengalaman yang membuat stres," kata Bailenson.
Sumber stres lainnya adalah wajah pada panggilan konferensi video dapat terlihat terlalu besar untuk kenyamanan.
2. Melihat diri sendiri selama obrolan video terus-menerus sangat melelahkan
Sebagian besar platform video menunjukkan penampilan pesertanya di depan kamera saat mengobrol. Tapi itu tidak wajar, kata Bailenson. Menurutnya, hal itu seperti seseorang melihat ke cermin.
"Itu membebani kita. Ini membuat stres. Dan ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa ada konsekuensi emosional negatif saat melihat diri sendiri di cermin," sambungnya.
3. Obrolan video secara drastis mengurangi mobilitas kita
Percakapan tatap muka memungkinkan orang-orang untuk berjalan dan bergerak, tapi dengan obrolan video, sebagian besar kamera memiliki batas pandang. Artinya, seseorang harus tetap berada di tempat yang sama sepanjang waktu pertemuan.
"Ada penelitian yang mengatakan ketika orang bergerak, mereka bekerja lebih baik secara kognitif," ujar Bailenson.
4. Beban kognitif lebih tinggi dalam obrolan video
Baca Juga: Studi: Merasa Lebih Muda Bisa Menyehatkan Mental dan Kognitif pada Lansia
Bailenson mencatat, peserta pertemuan harus bekerja lebih keras dalam mengirim dan menerima informasi yang didapat saat obrolan video.