Ini Manfaat Pengobatan Kombinasi Pada Pasien Hipertensi dan Dislipidemia

Rabu, 19 Mei 2021 | 17:15 WIB
Ini Manfaat Pengobatan Kombinasi Pada Pasien Hipertensi dan Dislipidemia
Ilustrasi pemeriksaan tekanan darah, hipertensi. (Shutterstock)

Suara.com - Jumlah penderita hipertensi terus meningkat akibat tingginya populasi kelompok lanjut usia di seluruh dunia.

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dirilis tahun 2019, hipertensi menyerang kurang lebih 1,13 miliar masyarakat dunia dan menjadi penyebab utama kematian dini pada pasien. 

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penderita hipertensi tertinggi secara global yang sebagian besar juga memiliki riwayat penyakit lainnya yang disebabkan oleh hipertensi seperti diabetes dan stroke.

Diperkirakan, sekitar 36,7 persen kematian di Indonesia pada tahun 2017 diakibatkan oleh penyakit kardiovaskular.

Hal ini diperparah dengan meningkatnya jumlah penderita dislipidemia secara bersamaan. Kedua penyakit ini dapatmeningkatkan risiko pemicu penyakit kardiovaskular seperti stroke dan infark miokard.

Menurut analisis yang dilakukan oleh tim peneliti Cambridge University di Inggris terhadap 439.000 orang, menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol LDL-C merupakan cara jitu untuk mengurangi risiko dan kematian penyakit jantung secara signifikan. 

Laporan 'Korea Hypertension Fact Sheet 2020' yang dirilis oleh Korean Society of Hypertension menyebutkan hanya 53,8 persen pasien hipertensi yang menjalankan pengobatan dislipidemia secara bersamaan. 

"Dari jumlah tersebut, diperkirakan sekitar 15 persen penderita hipertensi tidak mendapatkan pengobatan meskipun perlu dirawat akibat dislipidemia," jelas Sengho Jeon, CEO Daewoong Pharmaceutical berdasarkan siaran pers yang Suara.com terima.

Dengan tingkat hipertensi dan dislipidemia serta kebutuhan pengobatan yang semakin tinggi, banyak perusahaan farmasi yang terus mengembangkan berbagai pengobatan baru karena penyakit dislipidemia masih cendering tidak tertangani dengan baik. 

Baca Juga: Hipertensi Berpotensi Merusak Banyak Organ Tubuh Manusia

Baru-baru ini, pengembangan obat kombinasi yang dapat menangani hipertensi dan dislipidemia secara bersamaan semakin intens dilakukan, dimana fokusnya adalah untuk meningkatkan kemudahan penggunaan obat tersebut.

Tujuan pengembangan obat kombinasi adalah untuk meningkatkan kepatuhan pasien. Obat kombinasi mengandung beberapa bahan dalam satu formulasi sehingga mengurangi jumlah obat yang harus dikonsumsi oleh pasien dan meningkatkan kepuasan pasien. 

Studi menunjukkan bahwa kepatuhan pasien meningkat 36 persen saat diberikan obat kombinasi dibandingkan dengan obat yang berbeda-beda, dan secara signifikan mengurangi tingkat kolesterol LDL dan tekanan darah sistolik (SBP).

"Obat kombinasi mengandung beberapa komponen dalam satu formulasi. Namun, perlu diperhatikan bahwa desain kombinasi yang buruk dapat menyebabkan risiko seperti peningkatan interaksi obat dan efek samping yang merugikan. Oleh karena itu, pengembangan obat memerlukan teknologi yang dapat meminimalkan interaksi obat dan meningkatkan efikasinya," jelasnya.

Salah satu obat kombinasi yang bisa menjadi pilihan adalah Oloduo dari Daewoong Pharmaceutical, yang telah mendapat izin penjualan di Indonesia tahun lalu.

Oloduo, kata Sengho Jeon adalah obat pertama di dunia yang mengandung Olmesartan dan Rosuvastatin kompleks yang dikembangkan dengan teknologi mandiri hasil ciptaan Daewoong Pharmaceutical. 

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI