Suara.com - Apakah Anda sering lupa untuk melakukan sesuatu meski hanya berjarak beberapa menit? Seperti ingin mengambil cangkir tapi saat masuk ke dapur mendadak lupa sejenak harus mengambil apa.
Sebenarnya, itu adalah hal normal. "Sampai taraf tertentu, kehilangan ingatan adalah normal dalam masyarakat kita. Ketika tanggung jawab meningkat dan tingkat stres meningkat, kita cenderung mengabaikan beberapa hal yang dibutuhkan otak kita," kata Scott Noorda, DO, seorang dokter kedokteran keluarga dan ahli kesehatan otak di St. George, Utah,dikutip dari Live Strong.
Namun ia melanjutkan, jika Anda lupa bagaimana cara kembali pulang saat pergi ke toko, itu adalah hal yang berbeda. Atau jika Anda lupa mengapa Anda pergi ke rumah seseorang atau bagaimana mengenal mereka, itu perlu dikhawatirkan.
Berikut enam hal yang bisa menyebabkan lupa, dan tidak ada hubungannya dengan masalah usia.
1. Tidak mudah memusatkan perhatian
Ketika otak Anda melompat dari satu hal ke hal berikutnya, sulit untuk benar-benar fokus. "Untuk benar-benar belajar dan mengingat sesuatu, Anda harus memusatkan perhatian padanya," kata Dr. Noorda.
Terlebih lagi, kortisol (hormon stres) yang meningkat secara kronis membuat otak Anda dalam mode bertahan hidup, yang bekerja melawan kemampuan Anda untuk menyimpan ingatan baru, katanya.

2. Kurang tidur
Tidur tidak hanya membuat tubuh segar, terjaga, dan energik keesokan harinya. Tidur juga memainkan peran utama dalam konsolidasi memori, atau tindakan mengambil ingatan jangka pendek dan mengubahnya menjadi ingatan jangka panjang, kata Dr. kata Noorda. Jadi coba miliki jam tidur cukup setidaknya 7 jam.
Baca Juga: Cegah Tumor Otak, Yuk Perhatikan 3 Pola Hidup Penting Berikut Ini
3. Depresi
Orang yang mengalami depresi juga mengalami kinerja memori buruk dan kemampuan untuk informasi recall, mungkin karena peningkatan kortisol yang menyertai depresi, yang merupakan kondisi stres. Demikian menurut sebuah studi Januari 2018 di Psychological Medicine.
"Depresi mungkin adalah hal paling umum yang tumpang tindih dengan gangguan kognitif. Ketika Anda tidak dapat memikirkan apa pun selain berjuang melawan depresi, ingatan Anda dapat terpengaruh," kata Dr. Noorda.
4. Mengalami Infeksi
Meningitis, penyakit Lyme kronis, dan infeksi saluran kemih secara mengejutkan dapat bermanifestasi sebagai kabut otak dan masalah memori, kata Dr. Noorda.
Jika Anda memiliki gejala penyakit lain, seperti demam, kedinginan, mual atau muntah, atau rasa terbakar atau sering buang air kecil, segera temui dokter.