Jadi, ini bukan hanya kekhawatiran setelah transplantasi organ. Dr Alfred Kim dari Washington University di St Louis melalui sebuah studi pada pasien dengan rheumatoid arthritis, lupus dan gangguan autoimun lainnya menemukan 85 persen orang mengembangkan antibodi.
Namun, orang yang menggunakan obat penekan kekebalan tubuh tertentu menghasilkan tingkat antibodi yang lebih rendah dan menjadi perhatian.
Terkadang, dokter memberikan dosis tambahan dari vaksin lainnya, seperti hepatitis B kepada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Pedoman yang dikeluarkan di Prancis merekomendasikan suntikan vaksin Covid-19 ketiga untuk orang-orang tertentu yang kekebalannya lemah, termasuk penerima transplantasi organ.
AS memang belum mengizinkan vaksinasi Covid-19 tambahan. Tapi, Hopkins mengatakan bahwa semakin banyak pasien dengan gangguan kekebalan mencari sendiri dosis tambahan vaksin Covid-19.
Di San Francisco, Gillian Ladd menyetujui tes darah sebelum dan sesudah menerima dosis tambahan vaksin Covid-19. Pasien penerima transplantasi ginjal dan pankreas, Ladd, sangat ketakutan untuk meninggalkan rumahnya setelah mengetahui bahwa dia tidak memiliki antibodi yang kuat meskipun telah suntik vaksin Pfizer 2 kali.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan suntikan vaksin dosis ketiga benar-benar membantu atau tidak. Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk mencari kandidat vaksin Covid-19 terbaik dan perbedaan merek vaksin Covid-19.
Selain itu, para peneliti juga perlu mencari tahu suntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau kekebalan ekstra bisa meningkatkan risiko tubuh orang menolak transplantasi organ baru atau tidak.
Baca Juga: Waspada! 3 Gejala Utama Virus Corona Varian Delta