Suara.com - Sama seperti Indonesia dan Singapura, Vietnam kini tengah menggalakkan pembatasan pergerakan masyarakat, menyusul meningkatnya kasus Covid-19.
Dilansir ANTARA, Vietnam akan membatasi pergerakan masyarakt di kota Mekong Delta, Can Tho selama 14 hari mulai Senin (12/7/2021).
Kota berpenduduk 1,23 juta jiwa di ujung selatan itu melaporkan tujuh kasus selama sepekan terakhir, demikian pernyataan pemerintah.
Setelah berhasil menekan penularan virus corona selama pandemi, Vietnam menghadapi lonjakan kasus yang sulit dikendalikan sejak akhir April, saat kasus harian menyentuh angka tertinggi.
Kementerian Kesehatan mencatat 1.953 kasus baru pada Minggu, hari ketujuh angka kasus melampaui 1.000 secara berturut-turut, dan melewati rekor 1.853 kasus pada Sabtu. Kebanyakan kasus berasal dari Kota Ho Chi Minh, pusat wabah COVID-19 di Vietnam.
Total kasus COVID-19 di Vietnam mencapai 29.816 dengan 116 kematian, angka yang sangat rendah dibandingkan dengan sejumlah negara Eropa, India dan Amerika Serikat.
Selama sepekan terakhir pemerintah mulai menerapkan pembatasan pergerakan di kota-kota besar seperti pusat ekonomi Ho Chi Minh dan ibu kota Hanoi.
Sementara itu, Indonesia tengah melakukan Pemberkaluan Pembatasan Kegiatan Masyarakat alias PPKM Darurat yang berlangsung selama 2 Juli hingga 20 Juli. Pembatasan darurat dilakukan di Pulau Jawa dan Bali, serta sejumlah daerah lain di Sumatera dan Kalimantan.
Singapura sendiri tengah memperketat perbatasan internasional, dengan melarang pelancong dari Indonesia untuk masuk ke wilayahnya.
Baca Juga: Berkejaran Dengan Kematian yang Terus Meningkat, Makam Sidoarjo Siapkan Ekskavator