Musim Kemarau, Bisakah Cuaca Panas Membunuh Manusia?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 18 Agustus 2021 | 07:55 WIB
Musim Kemarau, Bisakah Cuaca Panas Membunuh Manusia?
Ilustrasi cuaca panas, serangan panas.[Gerhard G./Pixabay]

"Ketika tubuh bekerja lebih keras, pembuluh darah melebar. Cairan bisa merembes melalui dindingnya. Ini menyebabkan pembengkakan jaringan di pergelangan kaki, atau kaki," menurut Lembaga Kesehatan Publik Inggris.

Gabungan dari kehilangan cairan akibat berkeringat ditambah tekanan darah rendah bisa mengarah pada masalah lebih serius.

Pada kondisi ekstrem, kegagalan hipotalamus bisa membuat tubuh lupa untuk berkeringat. Jika ini terjadi, maka suhu organ dalam akan tinggi, yang membuatnya mengalami masalah.

"Dampaknya bisa napas memburu, sakit kepala, lesu, dan kehilangan kesadaran. Jika tak ada tindakan darurat, bisa menyebabkan kegagalan organ dan kematian," kata NHS.

Cara mencegah kematian karena serangan panas

Tim peneliti dari Universitas Harvard mempelajari bahwa kematian terkait udara panas di 105 kota di Amerika dari tahun 1987 hingga 2005 memperlihatkan penurunan.

Tampaknyatubuh manusia juga mencari solusinya sendiri. Namun risikonya belum sepenuhnya hilang.

"Secara umum, jangan berada di luar ruangan lebih dari dua atau tiga jam saat sedang panas-panasnya. Penting untuk berteduh, terutama antara jam 10.00 pagi hingga 17.00 sore," kata Mukhamadiev.

Adapun upaya lain yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan panas adalah:

Baca Juga: Italia Catat Suhu Terpanas dalam Sejarah Eropa

  1. Jangan keluar antara pukul 11.00 dan 15.00 siang saat hari sedang panas-panasnya jika Anda rentan.
  2. Dinginkan ruangan dengan penghalang atau pemantul panas di luar jendela.
  3. Mandi air dingin dan perciki badan dengan air dingin.
  4. Minum banyak air, susu rendah lemak, teh dan kopi, serta hindari alkohol.
  5. Pakai baju longgar dan topi, serta kacamata hitam ketika keluar.
  6. Periksa teman, saudara dan tetangga yang mungkin tak mampu merawat diri saat suhu panas tinggi.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI