Sedangkan vaksin AstraZeneca yang menggunakan teknologi baru viral vector yakni adenovirus yang direkayasa. Ini artinya kata Prof. Iris, vaksin tersebut memasukan dua virus ke dalam tubuh, dan ini bisa mencetuskan kekambuhan autoimunnya.
"Walaupun adenovirus itu sudah diatur tidak berbahaya, tapi untuk autoimun, (virus) apapun yang masuk akan jadi inflamasi atau peradangan," jelasnya.
Tambahan lainnya, Profesor Penyakit Dalam Fakutas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu mengingatkan rerata orang dengan autoimun cenderung mengalami D-dimer atau pengentalan darah.
Maka, ada baiknya sebelum vaksinasi Covid-19, orang dengan autoimun menjalani pemeriksaan D-dimer.
"Jadi tetap harus diantisipasi, apakah pasien itu ada riwayat pengentalan darah, karena pada pasien autoimun banyak yang D-dimernya sudah mengalami peningkatan," pungkas Prof. Iris.
Sementara itu, Dinkes DKI Jakarta membuka pendaftaran vaksinasi Covid-19 untuk orang dengan autoimun menggunakan vaksin Moderna.
Vaksinasi dilakukan pada Jumat, 20 Agustus 2021, pukul 08.00 hingga 12.00 WIB, berlokasi di Jakarta Pusat. Syaratnya meliputi:
- Periksa ke dokter dan dapatkan surat persetujuan vaksinasi dengan Moderna.
- Isi pendaftaran di bit.ly/daftarvaksinautoimun.
- Tunggu konfirmasi lokasi dan jam melalu whatsapp dan email.
Baca Juga: 4.000 Dosis Vaksin Sinopharm Tiba di Kualanamu, Dikawal Brimob Polda Sumut