Di atas semua itu, ada juga ketidaksetaraan yang terus-menerus dalam sistem, dengan akses ke perawatan kesehatan yang sering ditentukan oleh kekayaan, jenis kelamin, etnis, dan geografis.
Sistem yang mahal
Meskipun Peru membuat beberapa kemajuan dalam menyediakan layanan kesehatan universal secara gratis, diperkirakan 10% higga 20% populasi masih belum memiliki akses ke jaminan kesehatan.
Bahkan, mereka yang dapat mengakses perawatan melalui fasilitas kesehatan publik harus membayar sejumlah biaya, dan sebelum pandemi, pengeluaran untuk perawatan kesehatan ini meningkat.
Kemudian, pandemi mengungkap betapa drastisnya biaya kesehatan tersebut. Bagi masyarakat yang tidak memiliki asuransi swasta atau akses ke perawatan kesehatan yang baik, biayanya bisa lebih tinggi lagi.
Tingginya biaya ini membuat masyarakat berhenti mencari pengobatan. Pendapatan juga menjadi penghalang lain untuk mengakses perawatan kesehatan.