"Dengan begitu, metode ini diharapkan mampu meningkatkan kesempatan sel telur untuk dibuahi sperma," terangnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, indikasi pasien yang mengikuti program kehamilan dengan cara inseminasi atau intrauterine insemination (IUI) adalah pasien dengan kondisi seperti ovulatory dysfunction, fasktorsperma (min 10 jt motilitas>25%) dan atau unexplained infertility. Sementara syarat mengikuti program inseminasi atau IUI bagi pasangan suami dan istri adalah jumlah sperma lebih dari atau sama dengan 20 juta motilitas 1+b >20% pada wanita tubauterine patent, usia <40 tahun.