Meski Pandemi Belum Usai, Masalah Anemia pada Anak Indonesia Tetap Harus Jadi Prioritas

Rabu, 05 Januari 2022 | 19:05 WIB
Meski Pandemi Belum Usai, Masalah Anemia pada Anak Indonesia Tetap Harus Jadi Prioritas
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK. (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Makanan pendamping kaya zat besi direkomendasikan pada bayi sekitar usia 6 bulan. Ini disebabkan karena simpanan zat besi natural sudah menipis, sehingga penting untuk memperkenalkan makanan tambahan untuk meningkatkan penyerapan gizi seimbang. Asupan vitamin C juga penting, karena bukti ilmiah menunjukkan peran vitamin C, yaitu untuk memaksimalkan penyerapan zat besi,” ujar Ray, yang sering membagikan edukasi daring lewat akun Instagram @ray.w.basrowi.

Zat besi penting untuk pertumbuhan sistem saraf pusat terutama sepanjang tahun pertama. Anak-anak memiliki risiko kekurangan sel darah merah lebih tinggi, karena mereka membutuhkan pemenuhan gizi yang seimbang untuk tumbuh.

“Konsumsi makanan kaya zat besi perlu diperhatikan. Kekurangan zat besi adalah penyebab umum anemia pada anak di bawah lima tahun,” imbuhnya.

Kemiskinan merupakan penyebab utama sebagian besar masalah kurang gizi pada anak, seperti kurangnya zat besi. Anak-anak dan remaja dengan status sosial ekonomi yang buruk lebih rentan terhadap defisiensi nutrisi, terutama jika pola makan nabati (kebanyakan makan tahu atau tempe) tidak diimbangi dengan protein hewani yang cukup.

Anemia berkorelasi dengan fungsi kognitif yang buruk seperti konsentrasi, kecerdasan, memori dan keterampilan belajar. Incaran masalah gizi yang harus diatasi salah satunya penderita anemia ada di usia tumbuh kembang anak.

Jika tidak diatasi sedini mungkin, anemia bisa berpotensi merenggut masa depan generasi muda ke depan. Oleh karena itu membutuhkan solusi jangka panjang untuk menuntaskan permasalahan ini dari akarnya, yang mana ada sebuah misi pemenuhan enam target nutrisi global dengan satu tujuan spesifik, yaitu mengurangi 50 persen tingkat anemia pada perempuan usia subur di tahun 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI