Hits: WHO Sebut Ada Varian Corona yang Lebih Menular Hingga Dampak Jangka Panjang Parasetamol

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 08 Februari 2022 | 19:48 WIB
Hits: WHO Sebut Ada Varian Corona yang Lebih Menular Hingga Dampak Jangka Panjang Parasetamol
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Ilustarsi gejala Omicron. (Shutterstock)
Ilustarsi gejala Omicron. (Shutterstock)

Seiring dengan terus bertambahnya kasus Covid-19 di berbagai negara termasuk Indonesia, ada kabar menyebut bahwa gejala omicron relatif lebih ringan dari varian lain. Kabar tersebut kerap membuat banyak orang menganggap sepele gejala omicron.

Padahal, kasus Covid-19 yang ringan dapat menyebabkan long Covid-19. Dilansir dari Pharmaceutical Technology, gejala yang berkepanjangan juga dapat berkembang setelah Covid-19 tanpa gejala. Saat ini belum ada data yang menunjukkan varian omicron meningkatkan kemungkinan gejala berkepanjangan.

Baca selengkapnya

5. Chemtrail Asap Putih di Langit Sebabkan Keracunan, Batuk, Flu, Hingga Omicron, Mitos atau Fakta?

Ilustrasi pesawat, chemtrail di langit. (Envato)
Ilustrasi pesawat, chemtrail di langit. (Envato)

Beredar di media sosial, postingan yang menyebut chemtrail alias asap putih yang ada di langit sebagai bahan kimia pembawa penyakit.

Bahkan, disebut-sebut chemtrail jugalah yang menyebarkan virus Corona varian Omicron menyebar di masyarakat. Mitos atau fakta?

Baca selengkapnya

6. Update Covid-19 Global: PM Papua Nugini Positif Virus Corona Saat Berkunjung ke Beijing China

Ilustrasi Pandemi Covid-19. (Pexels)
Ilustrasi Pandemi Covid-19. (Pexels)

Update Covid-19 global. Kasus positif Covid-19 di dunia bertambah sebanyak 1,74 juta hanya dalam 24 jam terakhir. Dalam waktu yang sama, angka kematian juga bertambah 7.819 jiwa di seluruh dunia.

Baca Juga: Tak Terapkan Micro Lockdown di 2 Wilayah Zona Merah, Kapolsek Palmerah: Sudah Banyak yang Sembuh

Kasus positif ini didominasi negara Rusia dan Jerman, yang sama-sama melaporkan ratusan ribu kasus kemarin. Pada situs Worldomters, Rusia tercatat mengalami penambahan 171.905 kasus, sedangkan Jerman bertambah 138.867 kasus.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI