Tunjukkan bahwa Anda ada dan bersedia untuk membantu mereka. Tidak perlu memaksakan diri jika mereka menolak, karena hal itu akan membuat mereka semakin menolak keberadaanmu dan berpotensi menolak segala jenis bantuan.
3. Beri Ruang untuk Didengar
Jadilah pendengar yang aktif, dengan bersikap suportif, pengertian, dan memberi perhatian penuh. Tanyakan kepadanya apa yang ia pikirkan dan rasakan.
Yakinkan dirinya bahwa Anda akan mendengarkan apa pun yang ia katakan tanpa menghakimi. Biarkan dia berbicara mengenai pikiran, perasaan, dan alasan ia ingin bunuh diri.
Beritahukan bahwa tidak apa-apa membicarakan mengenai hal-hal yang mungkin menyakitkan, bahkan jika itu sulit. Berikan juga ia ruang untuk meluapkan emosinya, seperti menangis, marah, atau berteriak. Dia mungkin akan merasa lebih lega setelah melakukan hal tersebut.
Tanyakan apa yang bisa dilakukan agar mereka dapat merasa lebih baik. Setelah ia bercerita, ingatlah untuk berterima kasih dan mengakui keberaniannya karena ia mau membagikan perasaannya.
Saat mereka berbicara, sebaiknya jangan bersikap berikut:
- Menyela atau memotong pembicaraan.
- Menyebut cerita mereka "cuma mencari-cari perhatian".
- Menertawakan atau menyindir ceritanya atau tindakannya.
- Memarahi, menghakimi, mengeluarkan prasangka atau asumsi negatif.
- Membanding-bandingkan kondisi dirinya dengan Anda atau orang lain.
- Menyebut mereka "kurang dekat dengan Tuhan" atau mempertanyakan keimanannya.
- Memberikan nasihat, kecuali jika diminta. Ingat, mereka membutuhkan orang yang bisa mendengar, bukan mencarikan solusi.
4. Langsung Tanyakan Alasan Ingin Bunuh Diri
Anda bisa mengajukan pertanyaan seperti, "Apakah kamu memiliki pemikiran bunuh diri?" atau "Apakah kamu memikirkan untuk mengakhiri hidupmu?"
Baca Juga: 7 Fakta Percobaan Bunuh Diri Ayu Aulia: Putus dengan Zikri Daulay hingga Urusan dengan RO
Menanyakan seseorang tentang pemikiran bunuh diri tidak akan meningkatkan risiko orang tersebut melakukan tindakan bunuh diri. Jika ia menjawab “Ya”, tanyakan lebih lanjut untuk mengenali tingkat risikonya.
Jangan mengajukan pertanyaan yang bermuatan atau menghakimi seperti “Kamu tidak berpikir melakukan sesuatu yang bodoh, kan?”.
Hindari reaksi negatif dan usahakan untuk terlihat tenang, percaya diri, dan berempati.
5. Cari Tahu Tingkat Risiko Bunuh Dirinya
Jika seseorang yang Anda kenal berkata bahwa ia ingin bunuh diri, atau menunjukkan tanda-tanda peringatan bunuh diri, langsung periksa dan tentukan tingkat risikonya.
Jangan abaikan atau menganggap keinginan itu sekadar mencari perhatian. Tanyakan kepadanya mengenai hal yang mempengaruhi keamanannya, seperti: