Pada hari Minggu ini (27/2), Tim kedua dari Satgas Bencana IDAI Sumatra Barat yang terdiri dari tiga orang dokter spesialis anak yakni dr. Asrawati Sp.A(K), dr.Irwandi Sp.A, dan dr. Riris Juwita Sp.A serta enam dokter residen yang telah tiba di lokasi Nagari Kajai.
Serta ada juga sebagian tim lainnya yang akan menuju Malampah yang jalurnya baru dibuka pada Minggu ini oleh Basarnas.
Ketua Satgas Bencana IDAI Dr Kurniawan Taufiq Kadafi, SpA(K) mengatakan, IDAI sudah mendirikan posko kesehatan darurat di Kajai sebagai salah satu pendukung fasilitas Kesehatan Puskesmas Kajai.
Dari pemantauan Tim Satgas Bencana IDAI di dua wilayah terdampak (Kajai dan Malampah), anak-anak di wilayah tersebut mulai terlihat efek bencana pada anak berupa diare karena kurangnya air bersih dan pada saat tenda pengungsian didirikan sehari sebelumnya, hujan masih berlangsung.
Selain diare, Tim Satgas Bencana IDAI yang dimotori oleh Satgas Bencana IDAI Sumatera Barat juga mkhawatir dengan ancaman sejumlah penyakit anak yang mungkin akan terlihat beberapa hari kedepan seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Hepatitis A, Malaria, infeksi saluran cerna, penyakit kulit, tipus, dan Covid-19.
Selain itu, kata dr Indra, dikuatirkan masalah stunting yang selama ini sudah terjadi di wilayah Pasaman juga potensi akan memburuk selama masa bencana ini.