Suara.com - Uya Kuya tetap mengaku tidak percaya Medina Zein mengidap gangguan jiwa, meskipun melihat foto wanita itu sedang berada di rumah sakit jiwa (RSJ).
Karena, Uya Kuya berpendapat Medina Zein masih bisa menyepakati perjanjian jual beli mobil dengan dirinya dan Denise Chariesta.
"Orang lagi gangguan mental nggak mungkin bisa menandatangani surat perjanjian kontrak apa pun," ujar Uya Kuya, dikutip Rabu (1/6/2022).
Tak hanya itu, Uya Kuya berpendapat orang dengan gangguan jiwa tidak akan memberikan surat kuasa ke pengacara guna mengurus urusan hukum.
Tanda-tanda gangguan jiwa bisa berbeda-beda pada setiap orang. Gangguan jiwa merujuk pada berbagai masalah atau gangguan yang mengganggu kesehatan mental, sehingga akan mempengaruhi suasana hati, pikiran dan perilaku seseorang.

Gejala gangguan jiwa biasa muncul bertahap dari mulai perubahan pola pikir, emosi hingga perilaku sehari-hari.
Tak hanya itu, gejala gangguan jiwa juga bervariasi tergantung pada penyakit yang dideritanya dan tingkat keparahannya. Berikut ini dilansir dari Alodokter, beberapa ciri-ciri orang yang mengalami gangguan jiwa.
1. Perubahan suasana hati
Perubahan suasana hati pada orang dengan gangguan jiwa biasanya sangat drastis. Penderita bisa merasa sangat sedih pada satu waktu, kemudian menjadi bersemnagat dan kembali hilang minat untuk melakukan kegemarannya.
Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Kelenjar Getah Bening Bermasalah, Langkah Awal untuk Deteksi Kanker
2. Gangguan tidur
Kebanyakan penderita gangguan jiwa juga akan mengalami gangguan tidur, seperti terlalu banyak tidur atau kurang tidur, sering bangun di malam hari, tidur tidak berkualitas atau tidak tidur sama sekali. Kondisi ini membuat orang kurang bertenaga, lemas, mengantuk dan kurang produktif.
3. Sulit berpikir
Kesulitan berpikir, mengingat dan konsentrasi juga termasuk gejala gangguan jiwa. Bila gangguan jiwa sudah parah, kondisi ini bisa menyebabkan gangguan pola pikir paranoid, halusinasi atau tidak bisa menyebabkan nyata dan tidak.
4. Susah bersosialisasi
Gangguan jiwa juga bisa menyebabkan seseorang kesulitan bersosialisasi dengan orang lain, karena rasa cemas. Sikap ini juga akan menghambat kehidupan sosial penderitanya di sekolah, kantor dan lingkungan sekitarnya.