Suara.com - Viral mahasiswi yang membuat konten tentang kateter urine di sebuah rumah sakit membuat pembahasan tentang kateter kembali diperbincangkan masyarakat.
Lalu apa itu kateter? Bagaimana cara kerjanya? Siapa yang perlu menggunakan kateter urine?
Dilansir Hello Sehat, kateter urine adalah alat bantu berupa selang tipis yang terbuat dari karet dan plastik. Gunanya adalah membantu pembuangan urine alias air kencing bagi pasien yang membutuhkan.
Tidak hanya membantu membuat air kencing, kateter juga merupakan alat bantu yang digunakan dokter untuk melaksanakan prosedur operasi. Alat ini biasanya diperlukan saat seseorang yang sedang sakit sehingga tidak bisa kencing hingga tuntas (anyang-anyangan).

Jika kandung kemih tidak dikosongkan, air kencing akan menumpuk dalam ginjal dan menyebabkan kerusakan hingga gagalnya fungsi ginjal itu sendiri.
Sementara itu, kateter urine dibutuhkan untuk membantu pasien yang tidak dapat buang air sendiri, tidak bisa mengontrol kencing, memiliki masalah kandung kemih, dirawat inap untuk operasi, hingga sedang dibius atau dalam keadaan koma.
Kateter urin juga dibutuhkan oleh pasien yang sedang tidak boleh bergerak karena cedera atau mengalami retensi urin. Pada sebagian kasus, pasien penyakit ginjal yang pengeluaran urinnya perlu dipantau juga memerlukan kateter urin.
Ada berbagai jenis kateter urin. Walaupun fungsinya sama, tiap jenis kateter digunakan dalam kondisi dan jangka waktu yang berbeda.
Berikut jenis kateter urin berdasarkan bahannya.
Baca Juga: Geram pada Perawat Berhijab Curhat Pasang Kateter Pasien Pria, Dokter Tirta: Gak Layak
- Kateter plastik untuk pasien dengan penyakit yang tidak kronis. Alat ini dipakai sementara karena lebih mudah rusak dan tidak selentur bahan lainnya.
- Kateter lateks digunakan untuk pemakaian jangka waktu kurang dari 3 minggu.
- Kateter silikon murni untuk penggunaan selama 2-3 bulan karena bahannya lebih lentur dan cocok bagi saluran kencing (uretra).
- Kateter logam dengan pemakaian sementara, biasanya untuk mengosongkan kandung kemih pada ibu yang baru melahirkan.
Tergantung tujuan dan kebutuhan orang tersebut, pemasangan kateter dapat bersifat sementara atau permanen. Kateter urin yang dipasang secara permanen disebut juga sebagai permcath.