suara hijau

9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 24 November 2025 | 13:04 WIB
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
Penyakit zoonosis. (Shutterstock)
Baca 10 detik
  • Penelitian internasional menunjukkan perubahan iklim menciptakan titik rawan baru global untuk memicu pandemi di masa depan.
  • Kombinasi suhu panas, curah hujan ekstrem, dan kekeringan memicu pertemuan hewan dan penularan zoonosis ke manusia.
  • Aktivitas manusia seperti deforestasi memperburuk risiko, dengan 9% daratan dunia kini berisiko sangat tinggi mengalami wabah.

Suara.com - Kalau kamu pikir drama pandemi udah selesai, siap-siap deh buat kabar yang lebih bikin merinding. Sebuah penelitian internasional baru saja membongkar fakta yang mengerikan: perubahan iklim yang lagi kita rasakan sekarang ternyata sedang menciptakan "sarang" atau titik-titik rawan baru di seluruh dunia, yang bisa memicu pandemi berikutnya!

Ini bukan lagi fiksi ilmiah. Para ilmuwan sudah punya datanya. Dan kesimpulan mereka cuma satu: kemunculan penyakit baru yang bisa menyebar secepat kilat itu bukan lagi pertanyaan "jika", tapi "kapan".

'Resep Bencana' yang Diciptakan Perubahan Iklim

Jadi, gimana ceritanya cuaca yang makin aneh bisa bikin virus baru muncul? Para peneliti menganalisis data wabah selama 45 tahun dan menemukan sebuah "resep bencana". Wilayah-wilayah di dunia yang mengalami kombinasi:

  • Suhu yang lebih panas,
  • Curah hujan yang meningkat drastis,
  • Dan tekanan air tingkat sedang (sedikit kekeringan),

ternyata menjadi lokasi yang ideal bagi penyebaran penyakit dari hewan ke manusia (zoonosis). Kondisi cuaca yang tidak stabil ini memaksa hewan-hewan liar untuk berkumpul di sumber air yang terbatas, sehingga memperbesar peluang penularan virus di antara mereka, dan akhirnya "melompat" ke manusia.

'Peta Merah' Pandemi: Siapa Saja yang Paling Terancam?

Dengan menggunakan data satelit dan AI, para ilmuwan berhasil membuat "peta risiko" global. Hasilnya? Sekitar 9% daratan di bumi kini masuk dalam kategori risiko sangat tinggi mengalami wabah virus baru.

Kawasan yang paling rentan umumnya berada di belahan bumi selatan. Dan salah satu negara yang disebut punya "indeks risiko epidemi" terbesar adalah tetangga kita, Papua Nugini.

Bukan Cuma Salah Alam, tapi Juga Salah Kita!

Baca Juga: Lonjakan Kasus Flu di Perkotaan, Benarkah Dipicu Perubahan Iklim?

Yang bikin makin ngeri, faktor iklim ini diperparah oleh ulah kita sendiri. Aktivitas manusia seperti:

Deforestasi (penebangan hutan): Saat kita merusak "rumah" hewan liar, mereka terpaksa mencari tempat tinggal baru, dan sering kali tempat itu lebih dekat dengan pemukiman manusia.

Ekspansi Pertanian: Membuka lahan-lahan baru untuk pertanian juga membuat kita makin sering bersentuhan dengan spesies-spesies yang tadinya hidup jauh di dalam hutan.

Tanpa sadar, kita sebenarnya sedang mendekatkan diri pada "bom waktu" biologis yang selama ini tersimpan aman di alam liar.

Daftar 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO

Penelitian ini secara spesifik menyoroti sembilan penyakit zoonosis prioritas WHO yang punya potensi paling besar untuk jadi bencana kesehatan global berikutnya. Nama-namanya pun sudah nggak asing di telinga kita:

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI