Hal ini akan membuat remaja berusaha menganalisis masalah dan menyelesaikannya dibandingkan meluapkan emosi dengan cara marah-marah dan agresif.
Jangan mentolerir sikap agresif
Beberapa orang tua memilih untuk membiarkan sikap anak yang agresif ketika sedang emosi. Padahal, hal ini justru akan membuat anak semakin merasa bebas dan akan melakukannya terus menerus.
Untuk itu, orang tua diharapkan untuk tidak mentolerir sikap agresif anak. Orang tua harus bisa mengontrol dan menjelaskan jika mereka mencintai anak-anaknya itu.
Beri contoh yang baik
Menjelaskan kepada anak tentang mengontrol emosi, tetapi tidak diikuti contoh yang baik dari orang tua sama saja bohong. Oleh karena itu, orang tua juga harus bisa mengontrol emosi pada dirinya sendiri. Dengan begitu anak akan melihat bagaimana orang tua meredam perasaan marah pada dirinya. Anak juga akan termotivasi untuk melakukan hal yang sama.
Beri jeda
Terkadang ketika emosi anak sedang meluap, nasihat orang tua akan tidak berguna. Oleh karena itu, orang tua dapat menyarankan kepada anak untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Setelah keadaan tenang, orang tua dapat mengajak anak untuk diskusi dan membantu mereka mengontrol emosinya.
Baca Juga: Enam Orang Remaja yang Viral Mengacung Sajam di Medsos Berhasil Diamankan Polisi