Kedua, praktik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dalam bisa menjadi ritual malam hari yang menenangkan.
“Luangkan waktu untuk aktivitas ini sebelum tidur agar tubuh dan pikiran lebih siap untuk beristirahat,” sarannya.
Aktivitas lain yang membantu menciptakan suasana tenang antara lain membaca buku ringan, mandi air hangat, hingga mendengarkan musik lembut atau suara alam. Semua ini bertujuan menenangkan sistem saraf dan menyiapkan tubuh untuk tidur.
Bagi yang sering merasa cemas atau gelisah, menulis jurnal bisa jadi solusi. Mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui tulisan sebelum tidur membantu menenangkan pikiran yang bergejolak.
Dari sisi nutrisi, Kasandra menyarankan untuk menghindari makanan berat, kafein, dan alkohol menjelang tidur. Sebaliknya, konsumsi minuman herbal seperti teh chamomile, peppermint, atau lavender bisa membantu tubuh lebih rileks.
Jus ceri tart juga direkomendasikan karena mengandung melatonin alami yang mendukung tidur nyenyak. Makanan kaya magnesium seperti bayam dan kale pun bermanfaat untuk merelaksasi otot.
Kasandra menekankan bahwa memperbaiki pola tidur bukanlah proses instan. "Butuh waktu dan konsistensi. Tetaplah bersabar dan ikuti rutinitas yang sehat agar tubuh bisa beradaptasi secara perlahan," tutupnya.
Tidur adalah kebutuhan, bukan kemewahan. Maka, menjaga kualitas tidur bukan sekadar rutinitas malam, tetapi investasi jangka panjang untuk kesehatan fisik, mental, dan kualitas hidup secara menyeluruh.
Baca Juga: Pola Tidur Pengaruhi Perilaku dan Emosi Anak? Ini Faktanya