“Kami percaya bahwa dengan menghadirkan inovasi alat yang tepat guna dan mendukung kegiatan seperti ini, masa depan sistem kesehatan yang inklusif dan berkualitas bisa segera terwujud,” ujar Mesya.
Hadirnya teknologi dan pelatihan berstandar tinggi di Sorong membawa dampak jangka panjang. Proses diagnosis kini menjadi lebih akurat, dan tindakan bedah lebih aman.
Di sisi lain, kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas kesehatan lokal pun meningkat. Tak kalah penting, semangat kolaborasi antara sektor swasta dan organisasi profesi medis menunjukkan model sinergi yang bisa direplikasi di daerah lain.
Secara umum, dunia medis THT di Sorong kini tengah mengalami akselerasi yang positif. Perkembangan ini tidak hanya dilihat dari sisi infrastruktur, tetapi juga dari sumber daya manusianya.
Dengan pelatihan berkelanjutan, dokter umum dan paramedis kini semakin percaya diri menangani kasus-kasus yang sebelumnya harus dirujuk ke kota besar.
Kegiatan bakti kesehatan ini juga menggarisbawahi pentingnya pendekatan lintas sektor dalam pembangunan kesehatan. Dengan menggandeng mitra industri, PERHATI-KL menunjukkan bahwa perubahan tidak selalu harus menunggu program pemerintah pusat.
Inisiatif lokal yang didukung oleh teknologi dan kompetensi dapat menjadi solusi cepat untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Melalui langkah-langkah ini, Sorong bukan lagi sekadar titik di peta timur Indonesia, melainkan simbol perubahan dan harapan.
Perjalanan masih panjang, tetapi fondasi telah diletakkan. Dan bila kolaborasi terus diperkuat, bukan tidak mungkin Sorong akan menjadi pusat rujukan THT-KL di kawasan timur, bahkan melampaui batas wilayah administratifnya.
Baca Juga: Jordi Onsu Umumkan Baru Selesai Operasi Hidung di Korea