Meskipun menuai banyak tanggapan negatif, Menkes tetap menegaskan bahwa solusi harus dicari untuk mengatasi ketimpangan tenaga medis, terutama di daerah yang sama sekali tidak memiliki dokter spesialis.
Ia menggarisbawahi bahwa pendekatan ini dimaksudkan untuk menjawab kebutuhan mendesak di lapangan, bukan untuk menggantikan peran dokter spesialis sepenuhnya.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Kesehatan terkait tindak lanjut atau regulasi yang akan dibuat sehubungan dengan wacana tersebut. Polemik ini diprediksi masih akan terus berkembang, mengingat sensitivitas isu keselamatan pasien dan profesionalisme dalam tindakan medis.