Selain itu, risiko lain yang bersifat lokal, seperti pembengkakan di area pangkal paha tempat kateter dimasukkan, juga bisa terjadi pasca prosedur.
Deteksi Dini dan Penanganan Cepat Kunci Keselamatan
SVT ditandai oleh denyut jantung sangat cepat, biasanya lebih dari 150 denyut per menit. Dalam beberapa kasus ekstrem, denyut bisa mencapai hingga 300 bpm, yang sangat berbahaya dan dapat memicu kematian mendadak.
“Detak jantung yang cepat secara tiba-tiba saat sedang beristirahat atau duduk tenang harus diwaspadai,” tegas dr. Dony.
Ia pun memberikan panduan sederhana untuk memantau detak jantung secara mandiri.
Caranya, cukup dengan meletakkan jari di nadi pergelangan tangan, menghitung denyut selama 15 detik, lalu mengalikannya dengan empat.
Adapun kisaran detak jantung normal bervariasi tergantung usia. Mulai dari 100-160 bpm untuk bayi baru lahir, hingga 60-100 bpm untuk remaja dan dewasa.
Sementara untuk usia 60 tahun ke atas, detak jantung normal berkisar antara 80-130 bpm.
Penting bagi masyarakat untuk mengenali gejala dan memahami bahaya SVT. Kemajuan teknologi seperti ablasi berbasis 3D memberikan harapan baru yang lebih aman dan efektif bagi para penderita.
Baca Juga: Waspada! Ini Kebiasaan yang Bisa Menyebabkan Kerusakan Jantung
Dengan deteksi dini dan tindakan medis tepat waktu, kualitas hidup pasien dengan SVT bisa meningkat signifikan.