Mengutip data WHO, asma memengaruhi sekitar 262 juta orang di dunia dan menjadi penyebab 455.000 kematian setiap tahunnya.
Di Indonesia, prevalensi asma mencapai 1,6% dari populasi, dengan 58% di antaranya mengalami kekambuhan dalam 12 bulan terakhir.
Fakta ini menunjukkan bahwa pengelolaan asma di Indonesia memang masih punya ruang besar untuk perbaikan.
Mengelola asma bukan hanya soal meredakan sesak napas ketika kambuh, tapi juga mencegah kambuhnya serangan di masa depan.
“Dengan kolaborasi lintas sektor, pendekatan baru dalam tata laksana asma ini dapat membantu lebih banyak pasien di Indonesia menjalani hidup yang lebih baik, aktif, dan terbebas dari serangan berulang,” tutup Esra.