Suara.com - Di era digital yang serba cepat ini, teknologi tak hanya merambah gaya hidup kita sehari-hari, tapi juga dunia kesehatan. Salah satu inovasi penting yang terus berkembang adalah rekam medis elektronik (RME).
Sederhananya, ini adalah cara rumah sakit menyimpan data kesehatan pasien secara digital, menggantikan tumpukan berkas manual yang dulu sering kita lihat.
Sistem ini bukan cuma soal digitalisasi data, tapi punya peran krusial dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima dan efisien, di mana riwayat kesehatan Anda bisa diakses dengan cepat dan akurat oleh dokter di mana saja, tanpa harus mencari-cari berkas fisik.
Langkah nyata menuju digitalisasi pelayanan kesehatan ini bisa dilihat dari upaya yang dilakukan oleh Grup RS Islam Jakarta (RSIJ) Muhammadiyah.
Tiga rumah sakit terkemuka mereka, yaitu RS Islam Jakarta Cempaka Putih, RS Muhammadiyah Bandung Selatan, dan RS Muhammadiyah Kota Bandung, telah mengambil langkah strategis menggandeng PT. Terakorp Indonesia, penyedia solusi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) inovatif bernama teraMedik.
Teguh Pantjatmono, Direktur Keuangan RS Islam Jakarta Cempaka Putih sekaligus Direktur Keuangan Konsolidasi Grup RSIJ Muhammadiyah, menjelaskan bahwa keputusan ini didorong oleh berbagai rekomendasi dan kebutuhan spesifik.
"Mayoritas pasien kami menggunakan BPJS, sekitar 70 sampai 80 persen. Kami membutuhkan SIMRS yang efektif dalam proses klaim, dan teraMedik memenuhi kriteria tersebut," ujarnya.
Hal ini, lanjut Teguh, juga karena sistem rekam medis elektroniknya juga sudah sesuai standar SatuSehat dari Kementerian Kesehatan
SIMRS teraMedik, dengan rekam jejak sejak tahun 2002, terus berupaya mengembangkan aplikasinya.
Baca Juga: Berapa Biaya Rumah Sakit di Penang Malaysia? Jadi Pilihan Vidi Aldiano Hingga Tantowi Yahya Berobat
Kemampuannya dalam memfasilitasi klaim BPJS dengan mudah adalah salah satu alasan kuat di balik keputusan ini.
Sistem ini telah terintegrasi secara komprehensif dengan ekosistem BPJS Kesehatan, mencakup V-Claim, E-Klaim, Mobile JKN, dan Applicares, sehingga memastikan validasi data yang cepat dan akurat.
Tak hanya itu, teraMedik juga terintegrasi dengan Apotek Online, yang semakin melengkapi ekosistem digital dan menghadirkan kemudahan bukan hanya untuk pasien, namun juga membantu efektivitas operasional staf di rumah sakit.
RME yang dimiliki SIMRS teraMedik juga telah memenuhi standar kualifikasi SatuSehat dan bahkan berada di Level 7 berdasarkan skala dimensi tingkat adopsi rekam medis elektronik (HISMM).
Status ini menunjukkan komitmen terhadap lingkungan kesehatan yang sepenuhnya digital, di mana data pasien terkelola dengan aman dan terintegrasi penuh.
Efisiensi dan Inovasi untuk Pelayanan Masa Depan

Awalnya, proses adaptasi dari sistem manual ke SIMRS teraMedik yang serba real-time menjadi tantangan tersendiri.
Namun, setelah melewati masa penyesuaian sekitar tiga bulan, hasil positif mulai terlihat.
"Mulai dari dokter, perawat, bahkan tim keuangan kami bisa mendapatkan efisiensi waktu yang luar biasa dan juga memudahkan untuk memonitor perkembangan rumah sakit," tutur Teguh Pantjatmono.
Ia berharap, dengan satu SIMRS yang sama di seluruh rumah sakit Grup RSIJ Muhammadiyah, konsolidasi data akan semakin mudah.
Standarisasi SIMRS teraMedik di seluruh Grup RSIJ Muhammadiyah ini dinilai akan menjadi fondasi kuat untuk inovasi layanan kepada pasien.
Dengan data yang terintegrasi dan akurat, rumah sakit dapat mengembangkan program kesehatan preventif yang lebih personal, serta memperkuat riset dan pengembangan klinis.
Dengan satu sistem terpadu, manajemen akan lebih mudah mengidentifikasi tren kesehatan masyarakat, mengoptimalkan alokasi sumber daya, dan merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran.
Muhamad Epi Jarnel, Direktur Marketing PT. Terakorp Indonesia, mengungkapkan harapannya agar dengan adanya SIMRS teraMedik, rumah sakit Muhammadiyah dapat berkembang dan semakin bermanfaat untuk umat.
"Kerja sama ini membuktikan komitmen kami untuk terus menghadirkan solusi SIMRS yang tidak hanya mutakhir secara teknologi, tetapi juga sangat adaptif terhadap kebutuhan spesifik setiap klien, terutama bagi grup rumah sakit yang memerlukan konsolidasi data dan efisiensi operasional tingkat tinggi," pungkasnya.