Suara.com - Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi pergeseran tren usia menikah di Indonesia. Banyak pasangan, terutama perempuan, memilih untuk menikah di atas usia 35 tahun, dengan alasan mengejar pendidikan, karier, atau stabilitas finansial terlebih dulu. Meski keputusan ini sah-sah saja, banyak yang belum menyadari bahwa faktor usia memiliki pengaruh signifikan terhadap cadangan dan kualitas sel telur. Di usia 35 tahun ke atas, kemampuan reproduksi perempuan cenderung menurun, membuat perjalanan menuju kehamilan bisa jadi lebih menantang dari yang dibayangkan.
Karena itu, penting untuk mengubah cara pandang. Konsultasi fertilitas bukan lagi sesuatu yang dilakukan saat sudah kesulitan memiliki anak, tapi bisa jadi langkah preventif—sebuah bentuk investasi masa depan.
Dengan berkonsultasi lebih awal, pasangan bisa merencanakan kehamilan secara lebih matang, termasuk mempertimbangkan opsi seperti pembekuan sel telur (egg freezing) atau embrio.
Menjawab kebutuhan ini, Brawijaya Hospital resmi meluncurkan transformasi layanan fertilitas unggulannya menjadi Benih IVF Center by Brawijaya Hospital.
Nama 'Benih' sendiri melambangkan awal kehidupan, harapan, dan pertumbuhan yang bermakna—sejalan dengan komitmen untuk menyediakan layanan fertilitas yang holistik dan humanis.
Sejak berdiri pada September 2023, Benih IVF Center telah melayani lebih dari 2.000 pasien dan mencatatkan tingkat keberhasilan kehamilan di atas rata-rata nasional. Pencapaian ini tak lepas dari penerapan pendekatan personal yang fokus pada keberhasilan pasien.
Benih IVF Center juga menggandeng pakar IVF internasional Dr. Robert Fischer, MD sebagai medical advisor dalam mengembangkan Fischer Concept Protocol.
Ini adalah pendekatan IVF yang dipersonalisasi, dengan penyesuaian perawatan hormonal dan waktu prosedur berdasarkan kondisi spesifik setiap pasien.
Protokol ini dijalankan oleh tim multidisiplin yang dipimpin oleh dr. M. Luky Satria, Sp.OG-KFER, seorang subspesialis fertilitas dan endokrinologi reproduksi.
Baca Juga: Bandingkan Kehamilan Anaknya dengan Kisah Bunda Maria, Ucapan Ayah Erika Carlina Diprotes Netizen
Transformasi layanan ini ditandai dengan penyelenggaraan International Clinical Seminar bertajuk "Redefining IVF Success: Personalized Medicine and Emerging Technologies at the Core". Selain seminar, Benih IVF Center juga menyelenggarakan talkshow publik untuk mengedukasi pentingnya pendekatan IVF yang personal agar keberhasilan lebih optimal.
Salah satu bentuk personalisasi layanan yang ditawarkan Benih IVF Center adalah opsi untuk menyimpan sel telur atau embrio. Hal ini memungkinkan pasangan yang belum siap punya anak sekarang untuk tetap menjaga peluang keberhasilan kehamilan di masa depan, terutama bagi perempuan yang sudah mendekati usia 35 tahun atau lebih.
Tak hanya perempuan, keterlibatan pasangan pria dalam proses ini juga sangat penting. Pemeriksaan awal seperti analisa sperma menjadi langkah sederhana tapi krusial.
Faktanya, permasalahan fertilitas tidak selalu berasal dari pihak perempuan, dan pemeriksaan bersama dapat membantu menyusun rencana perawatan yang tepat.
Seperti disampaikan oleh dr. Raynaldy Budhy Prabowo, MM, General Manager Benih IVF Center, “Dengan layanan yang personal, tim ahli berpengalaman, dan kolaborasi tingkat nasional dan internasional, kami percaya Benih IVF Center mampu menghadirkan tingkat keberhasilan kehamilan yang tinggi—membawa kebahagiaan yang dinanti oleh setiap pasangan di Indonesia.”
Bagi Anda dan pasangan yang sedang merencanakan kehamilan atau ingin menunda dengan tetap menjaga peluang terbaik, konsultasi fertilitas bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Semakin dini memulai, semakin besar pula peluang untuk meraih harapan menjadi orang tua di masa depan.