Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA

Dinda Rachmawati Suara.Com
Rabu, 10 September 2025 | 16:22 WIB
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
ilustrasi otak (pixabay/gerd altmann)

Suara.com - Pernahkah Anda tiba-tiba merasa pusing hebat, wajah sebelah terasa baal, lidah kelu, atau tangan mendadak lemas? Banyak orang sering mengabaikan gejala-gejala ini, menganggapnya hanya efek kelelahan atau kurang tidur. 

Padahal, kondisi tersebut bisa menjadi tanda awal stroke atau gangguan serius pada pembuluh darah otak. Masalahnya, tidak semua kelainan pembuluh darah dapat terlihat jelas melalui CT Scan atau MRI. 

Di sinilah Digital Subtraction Angiography (DSA) hadir sebagai teknologi penting yang membantu dokter “melihat” kondisi otak secara lebih detail.

“DSA membantu kami melihat aliran darah di otak secara real-time, seolah sedang memantau jalur lalu lintas di dalam tubuh. Kami bisa mendeteksi sumbatan, penyempitan, aneurisma, dan gangguan aliran darah yang kadang tidak terlihat di pemeriksaan lain,” jelas dr. Febian Sandra, Sp.Rad, Subsp.RI(K), Dokter Spesialis Radiologi, Konsultan Radiologi Intervensi di Bethsaida Hospital Gading Serpong.

Teknologi Canggih untuk Diagnosis Lebih Akurat

DSA bekerja dengan memanfaatkan sinar-X dan zat kontras. Melalui kateter kecil, zat kontras disuntikkan langsung ke pembuluh darah, kemudian kamera khusus merekam aliran darah secara real-time. 

Berkat bantuan teknologi komputer, gambar otak ditampilkan tanpa “gangguan” dari tulang dan jaringan sekitar, sehingga struktur pembuluh darah terlihat sangat jelas. Menurut dr. Febian, teknologi ini membantu dokter membuat keputusan medis yang lebih tepat.

 “Hasil DSA sangat tajam dan detail, sehingga kami bisa menilai kondisi pembuluh darah dengan lebih akurat. Informasi ini menjadi dasar penting untuk menentukan penanganan terbaik bagi pasien,” ujarnya.

DSA, Standar Emas Pemeriksaan Pembuluh Darah

Baca Juga: Stroke Melesat di Usia Muda, PERDOSNI Dorong 3O1D untuk Lindungi Kesehatan Otak

Banyak pasien mengira CT Scan atau MRI sudah cukup untuk mendeteksi semua masalah otak. Faktanya, keduanya memiliki keterbatasan. 

CT Scan memang cepat, tetapi kurang optimal untuk melihat pembuluh darah kecil. MRI unggul menampilkan jaringan lunak dan saraf, namun kadang tidak dapat menampilkan kondisi aliran darah di area tertentu.

Di sisi lain, DSA menjadi “golden standard” karena mampu memperlihatkan kondisi pembuluh darah sekaligus alirannya secara langsung. Teknologi ini membuat diagnosis lebih akurat dan memungkinkan tindakan medis lebih cepat dilakukan.

Sebagai rumah sakit yang berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan terbaik, Bethsaida Hospital Gading Serpong telah menghadirkan fasilitas DSA lengkap dengan ruang angiografi modern, teknologi imaging terbaru, serta tim spesialis radiologi intervensi yang berpengalaman.

“Kami sadar deteksi dini adalah kunci mencegah komplikasi yang lebih serius. Karena itu, layanan DSA di Bethsaida dirancang agar aman, nyaman, dan terintegrasi dengan tim multidisiplin, mulai dari spesialis neurologi, bedah saraf, hingga radiologi intervensi,” ungkap dr. Pitono, Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong.

Ia menambahkan, DSA membantu dokter mengambil keputusan lebih cepat, terutama pada pasien dengan gejala samar. 

“Banyak pasien datang dengan keluhan ringan, tetapi ternyata memiliki risiko tinggi. Dengan DSA, kami bisa mendapatkan gambaran pasti aliran darah di otak sehingga diagnosis dan penanganan bisa dilakukan lebih tepat waktu,” jelasnya.

Dengan teknologi seperti DSA, deteksi dini gangguan pembuluh darah otak kini menjadi lebih mudah dan akurat. Semakin cepat masalah ditemukan, semakin besar peluang pasien untuk pulih dan terhindar dari komplikasi serius seperti stroke.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI