Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Selasa, 21 Oktober 2025 | 18:44 WIB
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
ilustrasi tulang manusia (freepik.com/freepik)
Baca 10 detik
  • Gangguan perkembangan tulang pada anak menjadi perhatian serius bagi para ahli kesehatan. 
  • Proses vital ini sangat bergantung pada interaksi kompleks antara faktor genetik, hormonal, nutrisi, serta aktivitas fisik.
  • Frieda menekankan bahwa puncak kepadatan tulang seseorang tercapai di usia 20-an.

Suara.com - Gangguan perkembangan tulang pada anak menjadi perhatian serius bagi para ahli kesehatan. Kondisi ini, di mana proses pertumbuhan dan pematangan tulang tidak berlangsung normal, dapat memengaruhi bentuk, ukuran, dan kekuatan tulang anak.

Proses vital ini sangat bergantung pada interaksi kompleks antara faktor genetik, hormonal, nutrisi, serta aktivitas fisik.

Untuk meningkatkan pemahaman mengenai gejala dan cara mengenali gangguan perkembangan tulang pada anak, Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memaparkan pemahaman mengenai gangguan perkembangan tulang pada anak.

Dr. Frieda Susanti yang merupakan Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI, menjelaskan pentingnya proses pertumbuhan tulang pada anak.

“Tulang pada anak itu akan mengalami modelin. Pertama, bertambah panjang, kedua, akan bertambah tebal,” ujarnya, dikutip Selasa (21/10/2025).

Ia juga menambahkan bahwa tulang sebagian besar terdiri dari mineral, dengan kalsium sebagai komponen utamanya.

Frieda menekankan bahwa puncak kepadatan tulang seseorang tercapai di usia 20-an.

“Paling penting lagi bahwa, tulang tidak hanya tumbuh, kapan sih puncak kepadatan tulang kita? di umur 20 tahunan,” katanya.

Oleh karena itu, masa remaja menjadi krusial untuk "menabung" kepadatan tulang demi mencegah osteoporosis di masa tua.

“Kenapa penting pada umur remaja? karena itu untuk tabungan di masa tua, untuk mencegah osteoporosis di masa tua,” kata dia.

Beberapa faktor yang sangat memengaruhi kepadatan tulang dan dapat dioptimalkan meliputi nutrisi yang seimbang, latihan fisik yang teratur, dan keseimbangan hormonal.

Frieda juga memberikan panduan mengenai tanda-tanda yang patut dicurigai sebagai gangguan tulang.

"Kapan kita curiga anak OI (Osteogenesis Imperfecta)? Satu, dimulai dalam kandungan, atau tulangnya bengkok-bengkok, kedua ada riwayat keluarga dengan kelainan tulang yang sama,” jelasnya.

Selain itu, orang tua perlu waspada terhadap osteoporosis jika anak menunjukkan gejala seperti perawakan pendek yang tidak proporsional, patah tulang berulang atau multipel, serta anak dengan penyakit kronis seperti lupus, keganasan ginjal dan hepar, atau yang mendapatkan steroid jangka panjang.

“Anaknya kalau sudah patah bertulang, sudah tidak jalan dari umur 2 tahun, jangan sampai nunggu umur 11 tahun baru dibawa ke dokter,” pungkas Frieda.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI