- Pola cuaca ekstrem menyebabkan peningkatan kasus batuk, pilek, dan demam pada anak karena virus berkembang pesat.
- Penanganan awal demam di rumah meliputi kompres hangat, memastikan kecukupan cairan, dan memberikan istirahat cukup.
- Orang tua wajib segera ke dokter jika demam anak tidak turun dalam dua hingga tiga hari atau disertai gejala berat.
Suara.com - Cuaca yang panas terik di pagi hari, lalu hujan deras di sore hari, belakangan jadi pola baru yang harus dihadapi banyak keluarga.
Pergantian suhu yang cepat ini bukan cuma bikin aktivitas harian berantakan, tapi juga membuat tubuh anak bekerja ekstra keras untuk beradaptasi.
Tak heran, kasus batuk, pilek, dan demam ikut meningkat.
Di masa pancaroba seperti sekarang, penting bagi orang tua tahu langkah pertolongan pertama yang aman dan efektif saat si kecil mulai menunjukkan tanda-tanda demam.
Kenapa Anak Lebih Mudah Demam Saat Cuaca Tidak Menentu?
Suhu yang berubah drastis dan kelembapan yang tinggi adalah kombinasi ideal bagi virus untuk berkembang. Pada anak-anak, sistem imun yang masih berkembang membuat mereka lebih rentan terserang penyakit.
Beberapa faktor pemicunya:
- Penurunan daya tahan tubuh akibat perubahan suhu mendadak.
- Perkembangan virus lebih cepat di lingkungan lembap.
- Paparan hujan atau angin dingin, yang membuat tubuh gampang kedinginan.
Begitu daya tahan turun, demam bisa muncul sebagai sinyal tubuh sedang berusaha melawan infeksi.
Penanganan Demam di Rumah: Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Mayoritas Kota Diguyur Hujan, Waspada Cuaca Ekstrem
Saat termometer mulai menunjukkan angka di atas normal, orang tua bisa melakukan langkah-langkah berikut:
1. Kompres hangat
Gunakan di area dahi, ketiak, atau lipatan tubuh. Kompres hangat membantu melebarkan pembuluh darah agar panas keluar lebih cepat.
2. Penuhi kebutuhan cairan
Demam mempercepat kehilangan cairan. Pastikan anak minum cukup air, sup hangat, atau cairan elektrolit untuk mencegah dehidrasi.
3. Pilihkan pakaian yang nyaman
Gunakan pakaian tipis berbahan katun. Hindari menyelimuti terlalu tebal agar panas tidak terperangkap.
4. Istirahat yang cukup
Aktivitas berlebihan bisa membuat suhu tubuh makin naik. Istirahat membantu pemulihan lebih cepat.
5. Berikan obat penurun demam yang tepat
Pilih obat yang memang diformulasikan untuk anak, gunakan sesuai dosis, dan pastikan terdaftar resmi.
Di musim penyakit seperti sekarang, banyak orang tua menyiapkan obat penurun panas sebagai pertolongan pertama di rumah.

Andreas C. Sugihartono, GM Marketing PT Gratia Husada Farma, menegaskan bahwa tren demam pada anak memang meningkat seiring perubahan cuaca.
“Dalam periode cuaca tidak menentu seperti sekarang, kecenderungan demam pada anak memang meningkat. Karena itu, ketersediaan obat yang sesuai sangat penting bagi orang tua. Mutu selalu menjadi perhatian utama kami agar masyarakat dapat menggunakan obat dengan aman,” ujarnya.
Produk seperti Hufagripp Demam dapat menjadi persediaan rutin di rumah selama musim hujan, asalkan digunakan sesuai aturan pakai dan orang tua tetap memantau kondisi anak secara berkala.
Kapan Harus Segera ke Dokter?
Segera konsultasikan ke tenaga kesehatan bila anak mengalami:
- Demam tidak turun dalam 48–72 jam
- Kejang
- Muntah berulang
- Sesak atau napas cepat
- Anak tampak sangat lemas atau tidak responsif
Pada akhirnya, kesiapsiagaan orang tua—mulai dari menjaga daya tahan tubuh anak hingga menyediakan obat dasar di rumah—menjadi kunci untuk memastikan si kecil tetap sehat dan terlindungi di cuaca yang tak menentu ini.