Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia

Dinda Rachmawati Suara.Com
Minggu, 07 Desember 2025 | 15:32 WIB
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
Ilustrasi sel-sel punca (Shutterstock).
Baca 10 detik
  • Stem cell berpotensi besar untuk regenerasi dan terapi penyakit degeneratif.
  • Dr. Purwati menyoroti pentingnya edukasi serta riset eksosom dan vaksin kanker.
  • Penggunaan stem cell harus di fasilitas resmi yang berizin.

Suara.com - Perkembangan teknologi kesehatan terus membuka harapan baru bagi masyarakat, termasuk melalui riset dan pemanfaatan stem cell atau sel punca

Sel unik ini memiliki kemampuan luar biasa untuk memperbanyak diri serta berubah menjadi berbagai jenis sel lain di dalam tubuh. 

Kemampuan regeneratif tersebut menjadikan stem cell sebagai salah satu terobosan menjanjikan dalam pemulihan jaringan atau organ yang rusak, terutama pada penyakit degeneratif yang kasusnya terus meningkat.

Stem cell tidak hanya bekerja menggantikan sel rusak, tetapi juga mengeluarkan berbagai protein dan sitokin yang mampu “membangkitkan” sel punca lain yang masih tidak aktif. Dengan mekanisme itu, efek regeneratif bisa terjadi lebih luas dan efektif.

Isu Sensitif Namun Potensial

Ahli stem cell dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr. Purwati, dr., Sp.PD, KPTI, FINASIM, menegaskan bahwa secara global stem cell kini menjadi pembahasan yang sensitif dan berkembang sangat pesat.

“Stem cell dan turunannya termasuk gen terapi itu jadi isu sensitif sehingga perkembangannya sangat pesat. Jadi kita mesti memberi edukasi kepada masyarakat bagaimana stem cell yang sebenarnya, manfaatnya apa, penyakit apa saja yang bisa menggunakan stem cell, kalau untuk estetika itu bagaimana dan apa yang perlu diwaspadai sehingga hal tersebut memberikan manfaat yang lebih banyak bagi masyarakat,” jelas dr. Purwati usai menerima penghargaan Woman Empower Woman Award di Jakarta.

Ia menekankan pentingnya pemahaman publik mengenai apa saja yang benar-benar bisa ditangani dengan stem cell, termasuk batasan-batasannya. 

Penggunaan stem cell untuk kepentingan estetika, anti-aging, hingga penanganan penyakit kompleks harus dilakukan secara bertanggung jawab dan mengikuti standar medis yang ketat.

Baca Juga: Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif

Riset yang Terus Melaju: Dari Eksosom hingga Vaksin Kanker

Selain mengembangkan terapi stem cell, Dr. Purwati bersama timnya kini merambah ke teknologi turunannya, seperti eksosom, yakni molekul nano yang berperan penting dalam komunikasi antar sel.

“Eksosom itu molekul nano yang membuat sel tidak gampang mati dan bisa cepat masuk ke membran-membran,” jelasnya.

Tak berhenti di situ, ia juga tengah mengembangkan vaksin kanker yang kini memasuki tahap uji pada hewan. Harapannya, uji coba pada manusia bisa dilakukan tahun depan.

“Semoga tahun depan vaksin ini bisa dicoba pada manusia. Vaksin ini sangat dibutuhkan karena angka penyakit kanker sangat tinggi, tidak hanya di Indonesia tapi di dunia. Kita harapkan apa yang kita lakukan bisa membawa manfaat,” ungkapnya.

Riset-riset ini memperlihatkan bagaimana Indonesia mulai mengambil peran lebih besar dalam inovasi kesehatan global.

Regulasi Pemerintah dan Pentingnya Layanan Resmi

Dengan berkembangnya teknologi stem cell, pemerintah Indonesia juga telah menetapkan regulasi untuk memastikan pelayanan yang aman dan berbasis bukti ilmiah.

Saat ini, regulasi yang mengatur pemanfaatan sel punca adalah Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2018. Dr. Purwati mengimbau masyarakat untuk tidak sembarangan memilih layanan stem cell.

“Cari laboratorium yang sudah mendapat izin Kementerian Kesehatan dan BPOM. Ada rumah sakit atau klinik yang sudah ditetapkan. Yang menjalankan stem cell juga banyak, mulai dari dokter ortopedi sampai dokter penyakit dalam,” terangnya.

Ia menambahkan bahwa stem cell di Indonesia juga banyak digunakan untuk keperluan wellness, seperti anti-aging yang sudah bisa dimulai sejak usia 20-an. Namun lagi-lagi, semua prosedur harus dilakukan di fasilitas yang berizin dan oleh tenaga medis berpengalaman.

Di balik dedikasinya di dunia riset kesehatan, Dr. Purwati merasa bersyukur atas penghargaan yang ia terima.

“Alhamdulillah, penghargaan ini diberikan kepada perempuan di Indonesia atas kiprahnya untuk kebermanfaatan. Dengan adanya acara ini semoga memberi dorongan untuk semakin menambah semangat dalam berkarya,” pungkasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI