"Itu bagian dari hak pendukung dan pemilih Anies, bisa mendukung siapa pun tanpa harus ada komando dari Anies karena itu hak idependen yang dimiliki warga Jakarta," katanya.
Sebelumnya, Anies mengunggah video di akun media sosialnya menyikapi banyaknya pertanyaan pendukungnya mengenai sikap politik mantan Mendikbud itu dalam mendukung salah satu calon gubernur di Pilkada Jakarta.
"Banyak saya mendapat pertanyaan bagaimana harus bersikap. Nah, begini teman-teman pada saatnya kita harus bersikap. Tapi saat ini masih terlalu awal. Terlalu awal untuk menyatakan mendukung A, atau mendukung B, atau mendukung C, atau tidak mendukung semuanya," katanya seperti dilihat dari akun @aniesbaswedan, Selasa (24/9/2024).

Mantan Gubernur Jakarta ini mengemukakan, rencana kerja dari masing-masing pasangan calon belum selesai hingga saat ini. Ia juga melihat bahwa belum terlihat nilai-nilai yang diperjuangkan masing-masing calon.
"Kenapa masih awal? Saat ini, dokumen rencana kerja saja belum kita baca. Visi, misi, belum kita lihat. Nilai apa yang akan dibawa, nilai apa yang akan dipertahankan, nilai apa yang akan diperjuangkan."
Tak hanya itu, ia juga menekankan bahwa 'anak abah' mendukung calon pemimpin bukan sekedar karena orangnya saja.
"Karena yang disebut sebagai 'anak abah', yang kemarin berjuang bersama-sama, ini mendukung Anies bukan semata-semata soal orangnya," ujarnya.
Lebih lanjut, ia meminta kepada 'anak abah' agar sabar untuk memantau dan menentukan arah, sebab masih panjang waktu untuk memilih hingga bulan November mendatang.
"Minimal lihat itu. Lalu jangan buru-buru. Masih panjang waktunya. Jadi saya berharap pada semua, sabar, pantau, bandingkan, nanti baru kemudian menentukan arahnya ke mana. Itu saja pesan saya untuk semua," katanya.
Baca Juga: Seberapa Ampuh Imbauan Anies untuk Bersabar Pilih Cagub Jakarta Dituruti Anak Abah?
Tidak Bisa Diukur