Ramadan di Palestina, Meriah Meski Penuh Keprihatinan

Esti Utami Suara.Com
Sabtu, 28 Juni 2014 | 14:33 WIB
Ramadan di Palestina, Meriah Meski Penuh Keprihatinan
Langit Jerusalem [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ramadan bagi rakyat Palestina kadang harus dijalani dalam kondisi memprihatinkan. Di awal Ramadan, pembelian bahan-bahan pokok untuk keperluan selama Ramadan biasa dibatasi. Sementara, kebutuhan tradisional Ramadan seperti kurma dan kue-kue manis dijatah untuk satu bulan.

Bagi sebagian besar warga Palestina, belanja untuk ramadan lebih mirip 'mengemis' karena utang yang mereka tanggung semakin membengkak.

Namun, setiap kali Ramadan tiba, selalu disambut gembira. Warga Palestina selalu menyiapkan lentera warna-warni untuk menghiasi rumah-rumah mereka. Pada malam hari, anak-anak biasanya menyalakan lentera warna-warni itu.  Tahun ini misalnya, warga Palestina menyambut Ramadan dengan berpawai di jalanan di Yerusalem Timur dengan mengenakan pakaian adat.

"Kami mengorganisir pawai ini untuk memberikan energi positif kepada orang-orang, membuat mereka merasa hidup kembali," ujar Siham Bahri, kepada Anadolu Agency.

Peserta membawa spanduk bertuliskan "God Bless Our Jerusalem, Show Respect Your Elderly, Love Your Children," sambil menyanyikan lagu-lagu tradisional. "Kami adalah penduduk asli Yerusalem, meskipun orang-orang Yahudi mengklaim sebaliknya," kata salah seorang panitia.

Ia mengatakan setiap Ramadan, Palestina berduka karena Israel biasanya meningkatkan pembatasan.  Dalam beberapa tahun terakhir, Israel membatasi akses Palestina ke Masjid Al-Aqsa, Masjid tersuci ketiga di dunia bagi seluruh umat Islam dunia.
Seorang petinggi militer Israel pekan lalu mengatakan, akan mulai membatasi warga Palestina yang ingin ke Masjid Al Aqsa.

Tradisi dan makanan hampir serupa dengan negara-negara Timur Tengah, seperti Suriah, Lebanon, Yordania, Palestina, Qatar, UEA, Kuwait dan Bahrain.  Warga Palestina berbuka puasa dengan kurma dan minuman manis. Setelah shalat Maghrib dan kembali ke makan malam. Setelah sholat Isya dan tarawih, mereka menikmati hidangan manis seperti kunafeh, qatayef dan berbagai makanan penutup lainnya.

Sisanya, Ramadan di Palestina tak jauh berbeda dengan negara-negara muslim lain. Saat magrib tiba, tersedia makanan yang disantap bersama anggota keluarga. Tak ketinggalam baju baru atau baju terbagus untuk semua orang, saat hari kemenangan tiba.
(islamweb.net/en.heberlel.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI