Suara.com - Menjalankan ibadah puasa di Jerman bisa dibilang tak mudah. Saat ini komunitas Muslim di Jerman, diperkirakan mencapai 4 juta orang. Populasi muslim di Jerman adalah terbanyak kedua di Eropa setelah Prancis.
Lebih dari separuh muslim di Jerman berasal dari Turki yang bermigrasi ke Jerman sejak tahun 1960. Sisanya berasal dari negara-negara Timur Tengah atau Afrika. Tapi saat ini puluhan ribu orang Jerman dilaporkan telah memeluk agama Islam.
Di banyak kota di Jerman, tidak ada tradisi unik menyambut datangnya Ramadan. Bisa dimaklumi, karena Islam adalah minoritas di negeri Bavaria ini. Bahkan seringkali, kondisi kerja tidak memungkinkan umat Islam di Jerman untuk melakukan persiapan khusus dalam menjalankan ibadah puasa.
Hari-hari di bulan Ramadan tak beda jauh dengan hari-hari biasa. Konstitusi Jerman memang menjamin kebebasan beribadah bagi warganya, tapi banyak umat Muslim mengaku tak mudah menjalankan ibadah puasa di sana.
Kondisi iklim juga ikut berpengaruh. Seperti diketahui Jerman terletak di kawasan empat musim, sehingga tak jarang, tepatnya saat musim panas, muslim di Jerman harus puasa hingga belasan jam karena siang berlangsung lebih lama.
Warga Muslim di Jerman biasanya menyambut Ramadan sesuai budaya negara asal mereka masing-masing. Mereka akan membeli bahan yang diperlukan untuk menyiapkan berbagai hidangan tradisional khas negaranya masing-masing.
Sebagian muslim di Jerman menyambut puasa dengan menghias rumahnya masing-masing dan menyediakan makanan tradisional. Tak jarang mereka saling berkunjung dan menggelar buka bersama atau ibadah salat tarawih bersama di masjid lingkungan mereka. (islameuro.net/islamweb.net)