Mengintip Kehidupan Hotel Cinta di Jepang (1)

Esti Utami Suara.Com
Senin, 22 September 2014 | 16:39 WIB
Mengintip Kehidupan Hotel Cinta di Jepang (1)
Suasana kota Tokyo, Jepang (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - "Love Hotel" adalah judul film dokumenter yang mengungkap 'kehidupan' di Angelo Love Hotel. Di hotel ini para manajer eponymous, staf dan tamu menghabiskan waktu di kamar hotel yang disewakan dalam hitungan jam atau maksimal satu malam ini.

Dan ternyata bisnis hotel cinta cukup menguntungkan di Jepang, dengan omzet mencapai 25 miliar poundsterling atau sekitar Rp500 triliun per tahun. Dengan sejarah panjang sejak berabad-abad ketika bentuk asli dari hotel cinta dikembangkan pada periode Edo, itu berkembang pesat pada tahun 1970-an ketika industri memuncak.

Kemudian, hotel cinta berkembang menjadi tempat untuk ekspresi seksual, dengan berbagai 'konsep' kamar yang ditawarkan mulai dari kapal ruang untuk ruang bawah tanah.

Dan berikut perbincangan telegraph.co.uk dengan Phil Cox, salah satu sutradara film "Love Hotel" untuk mengungkap mengapa hotel cinta begitu populer di Jepang.

Siapa yang menggunakan hotel cinta?
Semua orang, kaya dan miskin, tua dan muda, pasangan menikah bisa menginap di hotel ini. Dan sebuah fenomena mengejutkan ditemukan baru-baru ini, di mana semakin banyak pensiunan yang tinggal di sana.

Ada 37,000 hotel cinta di Jepang dan jumlah orang yang tinggal di sana setiap hari cukup mengejutkan, sekitar 2,5 juta per hari! Tempat-tempat itu tanpa nama dan sangat menjaga privaci. Belum ada yang pernah benar-benar difilmkan sebelumnya.

Ini bukan rumah bordil, tapi tempat di mana orang dapat bermain dan mewujudkan fantasi mereka. Jadi hotel cinta tak hanya tempat untuk melakukan hubungan seks, tetapi juga untuk berdandan, karaoke, atau menggelar pesta. Bahkan ada beberapa orang yang menyewa tempat ini untuk menyendiri sambil membaca buku.

Yang menarik bagi saya adalah bahwa, dalam satu ruang, satu gedung, kita berpotensi menemukan cerita yang sangat intim baik dari orang kaya ataupun miskin, tua atau muda, yang semuanya bergerak secara  paralel. Dengan hanya mengunjungi satu hotel cinta, saya seperti menemukan jendela besar yang membuat saya melihat selebar-lebarnya kehidupan masyarakat Jepang masa kini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI