Bersih Nyok! Bikin Kota Kamu Bersih Dengan Cara Sederhana

Sabtu, 14 Februari 2015 | 19:53 WIB
Bersih Nyok! Bikin Kota Kamu Bersih Dengan Cara Sederhana
Komunitas Bersih Nyok! (Dok. komunitas Bersih Nyok!)

"Kerja di Jakarta Keren tapi Kok Nyampah?" Tulisan yang disebarkan di sebuah media sosial ini sontak membuat saya tertegun dan kemudian membayangkan para pegawai kantoran yang bergaya perlente tapi suka membuang sampah sembarangan.

Tulisan ini ternyata bukan sekedar tulisan. Melainkan bagian dari kampanye yang digalakkan oleh Komunitas 'Bersih Nyok'. Siapa mereka? Mereka adalah komunitas yang ingin membuat Jakarta bersih dengan cara sederhana, membuang sampah pada tempatnya!

Berkaca pada musibah banjir yang melanda Jakarta pada 2012 silam, Dokter Amaranila Lalita Drijono dan ketiga temannya berpikir bagaimana bisa berkontribusi untuk mencegah banjir yang kerap melanda Jakarta.

Mereka pun memutuskan bergabung dalam sebuah komunitas yang awalnya memiliki tujuan sederhana untuk mengajak masyarakat buang sampah pada tempatnya. Harapannya, ibukota tercinta bisa bersih tanpa sampah. Kebiasaan membuang sampah sembarangan ini disebut sebagai salah satu pemicu genangan air, setiap kali hujan mengguyur Jakarta.

Kampanye kreatif mengajak buang sampah pada tempatnya. (Dok. Komunitas Bersih Nyok!)

"Kita memang mau menciptakan gerakan bersih tanpa melakukan aksi bersih-bersih. Kita ingin membentuk pola pikir masyarakat Jakarta untuk peduli terhadap kebersihan, yakni melalui penyebaran informasi secara verbal maupun nonverbal melalu berbagai media," ujar Nila kepada suara.com beberapa waktu lalu.

Komunitas ini akhirnya menggagas kampanye 'Bersih Nyok' yang secara resmi dicanangkan pada 23 Juni 2013 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Joko Widodo. Kampanye ini sebagai bagian dari rangkaian ulang tahun Jakarta ke 486.

Berbagai aksi sudah diselenggarakan komunitas  yang kini anggotanya berjumlah 250 orang di dari berbagai kota besar di Indonessia ini. Di antaranya #CleanUpJKTDay (Aksi Jakarta Bersih), Bersih Jeruk Purut 2013, Gerakan Pungut Sampah dan Jakarta Kinclong di Taman Menteng.

Bahkan, komunitas ini juga pernah muncul saat acara reuni akbar sebuah sekolah yang cukup populer di Jakarta. Tak ketinggalan, komunitas ini menggunakan media-media yang kreatif agar masyarakat tertarik lalu berpikir untuk mengubah pola pikirnya dalam mengelola sampah.

Para penggagas Komunitas Bersih Nyok! (Dok. Komunitas Bersih Nyok!)

Masyarakat, terang Nila, perlu dirangkul agar paham bahwa membuang sampah pada tempatnya akan menciptakan lingkungan yang sehat. Membuang sampah pada tempatnya juga bisa mengurangi intensitas banjir.

"Oleh karena itu kita aktif mendatangi langsung target di lokasi yang banyak masyarakat berkumpul, salah satunya saat Car Free Day dengan kampanye yang kreatif," imbuhnya.

Kampanye Dr. Amaranila dan kawan-kawan yang aktif melalui situs bersihnyok.org tak berhenti hanya di sosialisasi dan kampanye di jalanan. Ia berharap sekolah juga menanamkan kebiasaan hiduo besrih ini pada anak didik. bahkan jika memungkinkan kebersihan masuk ke dalam kurikulum pendidikan dasar.

Menurutnya kepedulian tentang menjaga kebersihan harus dimulai sejak dini agar menjadi kebiasaan yang baik ketika dewasa.

"Setidaknya mereka tidak akan berani buang sampah sembarangan karena tahu akibatnya bagaimana. Bisa bikin pemandangan menjadi tidak indah atau malah bisa bikin banjir," terangnya.

Nila menyayangkan kurangnya tingkat kepedulian masyarakat pada kebersihan, bahkan di antara mereka yang pendidikannya lumayan tinggi. Bnayak orang baru peduli, ketika mengalami hal yang tak mengenakkan seperti banjir.

"Seperti sekarang ini misalnya, setelah banjir datang mereka baru merasakan bahwa menjaga kebersihan itu penting. Harusnya perilaku hidup bersih dan sehat itu dilakukan sehari-hari, agar bencana banjir tidak datang dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan," katanya.

Ia berharap, komunitas yang digagasnya bisa menggugah kesadaran masyarakat untuk lebih peduli pada kebersihan lingungan. Untuk itu dalam waktu dekat, komunitas Bersih Nyok! akan terlibat dalam sebuah event bertajuk 'Indonesia Bebas Sampah 2020', yang merupakan gerakan aksi amal nasional serentak dilakukan di seluruh area Car Free Day di Indonesia pada tanggal 22 Februari 2015.

Acara ini sekaligus memperingati hari bebas sampah nasional yang jatuh pada tanggal 21 Februari 2015.

Masyarakat yang berpartisipasi bisa memberdayakan aplikasi PhiRUNtrophy di mana  aktivitas fisik yang dijalaninya seperti berlari, bersepeda, dan berjalan akan dikonversi ke sejumlah donasi yang akan disalurkan ke yayasan yang membutuhkan. Menurut Nila, gerakan Indonesia Bebas Sampah ini akan ditutup dengan operasi semut #GerakanPungutSampah di area Car Free Day di berbagai kota di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI