"Dieng Culture Festival" Diserbu 100.000 Orang

Ririn Indriani
"Dieng Culture Festival" Diserbu 100.000 Orang
Dieng Culture festival 2016. (Screenshot)

Seluruh penginapan di sekitar "Dieng Culture Festival" penuh hingga 100 persen.

Suara.com - Dieng Culture Festival (DCF), yang berlangsung pada 5-7 Agustus 2016, sukses besar. Sekitar 100.000 manusia berjejal mengunjungi “Negeri di Atas Awan” itu, baik dari dalam maupun luar negeri.

Penampilan Cak Nun dan Kiai Kanjeng, musik jazz, hingga upacara pemotongan rambut gimbal mampu menyedot perhatian pengunjung. Seluruh homestay (pondok wisata) dan hotel di sekitar Dieng penuh hingga 100 persen. Bahkan, area camping ground di kawasan Candi Arjuna, yang disiapkan untuk mengatasi penuhnya penginapan, juga dipenuhi pengunjung.

DCF adalah perpaduan antara musik modern, musik anak-anak muda, dan musik masyarakat paruh baya, yang diwakili Emha Ainun Nadjib. Selain itu, ada juga pertunjukan wayang.

“Selamat dan sukses buat 'Dieng Culture Festival (DCF) 2016'. Semoga ke depan lebih tertata dan teratur,” ucap Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Di tempat terpisah, Staf Ahli Menpar Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Hari Untoro Drajat, menyatakan, suasana ramai di Dieng mirip dengan hari raya Idul Fitri. “Promosinya mengena, sehingga orang datang ke Dieng, yang jauh di atas awan sana,” katanya.  

“Acaranya sukses besar. Tiket habis, penginapan penuh. DCF memberi berkah besar bagi warga sekitar Dieng,” tambah Ketua Paguyuban Wisata Dieng Pandawa, yang juga Ketua DCF VII, Alif Fauzi, Dieng, Minggu (7/8/2016).

Semua Area Penuh
Menurutnya, Jazz di Atas Awan dan pemotongan rambut anak-anak berambut gimbal tersebut mampu menyedot perhatian paling besar dari wisatawan. Area khusus yang disiapkan di depan Candi Arjuna pun penuh sesak oleh lautan manusia. Nyaris tak ada tempat kosong saat DCF berlangsung.

“Kami sudah menyediakan 4.000 tempat khusus. Itu full semua. Di luar itu, lebih banyak lagi. Ini DCF paling heboh,” katanya.

Pada prosesi pemotongan rambut gimbal,wisatawan mancanegara berbaur dengan wisatawan lokal. Mereka tertarik menyaksikan prosesi ruwatan yang diikuti 11 anak tersebut.

Kirab budaya dari rumah tetua adat Dieng, Mbah Naryono, hingga prosesi perjalanan menuju kompleks Candi Arjuna, semuanya selalu dikawal puluhan ribu wisatawan.

“Anak berambut gimbal yang akan diruwat dikirab dengan menumpang kereta kuda. Banyak wisatawan yang minta foto bersama anak-anak berambut gimbal itu. Menurut mereka, anak-anak itu sangat unik,” tambah Alif.

Acara ini juga dihadiri Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, Bupati Banjarnegara, Sutedjo Slamet, Wakil Bupati Banjarnegara, Hadi Supeno, dan para tamu undangan.

Salah seorang anak berambut gimbal, Adinda Wijayanty Putry (4), putri pasangan Mahfudz dan Linda Susanti, mendapat giliran pertama untuk dipotong rambutnya. Warga Kota Depok, Jawa Barat itu minta rambutnya dipotong langsung oleh Mbah Naryono.

Gubernur Jateng juga ikut memotong rambut Madina Jauza Aina Effendy (6,5), putri pasangan Bilal dan Ayu, warga Desa Bakal, Kecamatan Batur, Banjarnegara. Setelah seluruh anak berambut gimbal itu diruwat, potongan rambut mereka dilarung di Telaga Warna, Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo.

"Pencukuran rambut gimbal harus melalui suatu ruwatan, tidak sembarangan dicukur. Kalau sembarangan, rambut gimbal itu akan tumbuh kembali, bahkan akan semakin gimbal. Sangat sakral. Ini menjadi daya tarik tersendiri,” katanya.

Melihat potensi pariwisata ini, Ganjar menyatakan akan membenahi kawasan wisata Dataran Tinggi (KWDT) Dieng di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo, Jateng ini.

“Ini harus dikelola dengan baik. Banjarnegara dan Wonosobo tidak boleh rebutan. Nanti ada pintu masuk dari Batang, sehingga pengelolaan Dieng harus dilakukan bersama-sama sebagai satu kawasan,” katanya.

Ke depan, tiket masuk ke KWDT Dieng hanya dipungut satu kali, yaitu berupa tiket terusan.  

“Kemarin, para konsultan pemenang tender sudah bertemu saya. Mudah-mudahan, tahun depan sudah bisa mulai dikerjakan," katanya lagi.