Mereka yang depresi cenderung menarik diri dari kelompok sosial. Jadi masuk akal jika peserta dalam penelitian ini memiliki lebih sedikit orang di foto mereka. Pandangan dunia mereka sering kali lebih gelap, yang bisa menjelaskan filter foto yang cenderung mereka pilih.
Hampir 300 juta orang di seluruh dunia terkena depresi. Idealnya, Danforth mengatakan bahwa hasil terbaik dari teknologi seperti ini adalah agar orang-orang tersebut mendapatkan dukungan medis yang mereka butuhkan. Terutama saat mereka mungkin tidak sadar tentang apa yang sedang terjadi atau ragu untuk menjangkau mereka sendiri.
Media sosial tidak akan kemana-mana, jadi memasukkannya ke dalam penelitian kesehatan adalah hal penting dan dapat menjadi kemenangan bagi semua orang. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal EPJ Data Science.