Kisah Inspiratif Helga Angelina, Pemilik Burgreens

Selasa, 10 Oktober 2017 | 07:17 WIB
Kisah Inspiratif Helga Angelina, Pemilik Burgreens
Helga Angelina, pemilik gerai makanan sehat 'Burgreens'. (Suara.com/Firsta Nodia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa yang tak kenal dengan gerai makanan sehat Burgreens. Di Jakarta, gerainya sudah memiliki tiga cabang.

Dan, siapa yang sangka, di balik usaha makanan sehat ini ternyata ada kisah menarik yang dialami Helga Angelina sang pemilik.

Ya, perempuan kelahiran, Jakarta 2 desember 1990 ini mendapati manfaat mengonsumsi makanan sehat yang menyembuhkan berbagai alergi dan penyakit yang menyerangnya sejak kecil. Sejak itulah ia terpikir untuk membuat Burgreens dan mengedukasi masyarakat pentingnya mengonsumsi makanan sehat.

"Jadi aku dari mulai 15 tahun itu sering sakit-sakitan. Karena aku punya 20 alergi yang buat aku lebih sering kena sinusitis, asma, eksim dan banyak deh. Jadinya obat yang aku minum juga banyak, sampai akhirnya karena obat itu bahan kimia, liver dan ginjalku bermasalah," ujar Helga kepada Suara.com, belum lama ini.

Tak ingin ketergantungan obat yang membuat kondisinya semakin memburuk, Helga pun mencari alternatif lain. Dari sebuah buku, ia menemukan fakta bahwa makanan berbasis nabati dan makanan utuh ternyata memiliki dampak baik bagi kesehatan.

Helga lalu mencobanya selama dua tahun, hingga akhirnya dokter mendiagnosis kesehatannya semakin membaik.

"Jadi aku kalau makan benar-benar utuh. Nggak ada tambahan tepung atau lainnya. Eh ternyata setelah dua tahun jalanin penyakit saya hilang tanpa obat-obatan. Dari situ saya mulai passionate banget sama vegetarian," tambah dia.

Hingga akhirnya pada 2009, Helga melanjutkan kuliah di Hogeschool van Arnhem en Nijmegen, Belanda, dan menemukan pendamping hidup yang berhasil ia tularkan konsep vegetarian.

"Jadi pas kuliah aku ketemu Max, yang sekarang jadi suami aku. Dia tuh jago masak, masak apa aja bisa.
Terus aku kasih tahu manfaat clean eating, vegetarian dari pengalaman aku dan dia tertarik jadi vegan tapi dengan misi untuk melestarikan lingkungan," ceritanya.

Sejak menemukan kecocokan dalam menjalani pola makan sehat, Helga dan Max menginisiasi kampanye makan sehat yang tidak hanya bermangaat bagi kesehatan tapi juga berkontribusi merawat lingkungan melalui Burgreens yang dibuka pada November 2013.

"Waktu baru buka, orang Indonesia itu rata-rata milih makannya karena rasa, enak, kenyang dan harga, tapi jarang yang mikir kesehatan dan lingkungan. Jadi awalnya kita bikin usaha yang mem-promote makan berkesadaran, akhirnya balik dari Belanda pada 2013, buka Burgreens," ujarnya panjang lebar.

Selain menjual makanan sehat, Burgreens, kata Helga, juga mengajak komunitas pegiat hidup sehat untuk berbagi manfaat yang didapatkannya. Tak sedikit pengunjung Burgreens yang juga memberi kesaksian atas manfaat yang dirasakannya setelah menjalani pola makan sehat.

"Jadi ada loyal customerku, Bu Ayus. Beliau didiagnosis kanker stadium 4, ketika dia datang ke Burgreens pertama kali dia sudah divonis dokter usianya tinggal tiga bulan," ceritanya.

Di gerai Burgreens Ayus bertemu dengan Max, dan banyak berdiskusi tentang makanan sehat. Dari situlah, Ayus menjadi pelanggan loyal, dan tanpa sadar terbiasa mengonsumsi makanan sehat.

"Dari situ dia keterusan makan-makanan sehat, dan sampai sekarang orangnya masih ada. Bahkan lebih sehat, dulu dia pertama datang tergopoh-gopoh tapi sekarang lebih sehat. Kalau datang ke Burgreens dia selalu bagi pengalamannya mengonsumsi makanan sehat," kata Helga.

Di akhir pertemuan, ia juga memberi tips bagi mereka yang ingin mulai menjalani pola makan sehat. Salah satu yang terpenting adalah mencari motivasi kuat, bukan hanya sekedar keinginan untuk kurus.

"Motivasi ingin jadi kurus saja enggak cukup, karena motivasi kurus itu enggak kuat alasannya. Jadi ketika sudah kurus balik lagi ke pola makan sebelumnya. Lebih baik motivasinya saya mau makan sehat supaya hidup saya berkualitas dan bisa main sama anak cucu saya nanti. Itu jauh lebih kuat supaya kita lebih sustainable cara makan sehatnya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI