"Perayaannya sudah memiliki cultural value yang tinggi, sudah punya commercial value. Yang paling penting, memberi dampak ekonomi kepada industri dan publik," timpal juru bicara Yayasan Sam Poo Kong Semarang, Mulyadi.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, yang pernah ikutan merayakan festival ini pada 2016, langsung mengangkat emoji tiga jempol.
"Jangan lupa terus promosikan dengan baik. Festivalnya sangat pas untuk originasi Tiongkok, atau pasar China. Orang Asia, ketika disentuh dengan kebudayaan dan sejarah masa lalu, hatinya bisa runtuh berkeping-keping. Mereka bisa jatuh cinta, karena sejarah nenek moyang mereka,” katanya.