Masyarakat Timor Leste akan Disuguhi Wisata Belanja

Jum'at, 05 Oktober 2018 | 12:00 WIB
Masyarakat Timor Leste akan Disuguhi Wisata Belanja
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, melakukan dua hari kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Khusus di Atambua, menpar melihat, dengan PLBN Motaain yang baik, maka faktor aksesibilitas sudah tidak ada kendala. Yang perlu didorong adalah menghadirkan atraksi agar dapat menarik minat besar wisatawan, khususnya dari Timor Leste.

Salah satu atraksi yang bisa dibuat adalah menawarkan wisata belanja kepada wisatawan Timor Leste, dengan barang-barang yang lebih lengkap atau juga lebih murah dari yang ada di Timor Leste. Lokasi yang bisa dijadikan kawasan wisata belanja adalah di  kawasan PLBN Motaain itu sendiri.

Seperti halnya di Bandara Changi, Singapura, dimana sedari awal bandara tersebut dibuat tidak hanya sebagai pintu masuk wisatawan, tapi juga sebagai destinasi wisata. Maka tidak heran jika masyarakat Singapura banyak membawa anak dan keluarganya untuk jalan-jalan di akhir pekan.

"Kita di sini lebih lengkap, maka orang Timor Leste akan selalu belanja di sini. Saya yakin, di sini juga bisa jadi atraksi wisata untuk akhir pekan. Tidak hanya dari Timor Leste, tapi juga dari Belu. Semakin banyak crowd yang datang dari dua negara, maka akan semakin bagus. Jadikanlah pasar itu hidup di sini, dan itu akan menjadi daya tarik tersendiri untuk tetangga sebelah," kata menpar.

Ia juga mendorong agar acara-acara besar digelar di Atambua, seperti musik, budaya, ataupun event-event yang memaksimalkan potensi sumber daya alam dan keindahan alam di Atambua, dan NTT pada umumnya.

"Kita sudah dapat aksesnya (PLBN). Yang belum atraksinya. Saya dengan mudah kalau rekan-rekan Kemenpar minimal membuat empat atraksi besar di Atambua. Saya akan langsung setuju, karena cara paling mudah untuk menjaring ribuan wisman adalah melalui overland (border tourism)," katanya lagi.

Menpar menyatakan tidak terlalu khawatir untuk amenitas, karena dengan konsep nomadic tourism yang terus digalakkan, maka hal-hal penting dalam menjaring wisatawan sudah dapat teratasi.

"Yang paling bagus adalah nomadic tourism. Nomor satunya adalah karavan, kedua kemah. Pilihlah spot-spot terindah di Belu untuk dijadikanlokasi, atau homepod. Intinya adalah buat amenitas yang mudah untuk berpindah-pindah dan tidak harus mahal. Silakan buat dan nanti akan kita undang investor untuk mengembangkan nomadic tourism di sini," kata Arief.

Selain meninjau PLBN Motaain, menpar juga mengunjungi sejumlah destinasi di Atambua, seperti kawasan wisata mangrove Desa Dilawan, Pantai Berluli, dan mengikuti ritual penyucian kembali rumah adat Suku Atok Bau Uma Meo.

Baca Juga: Menpar: 20 Juta Orang Singapura Jadi Potensial Wisman

Pada hari kedua, Jumat (5/10/2018), menpar menghadiri festival Fulan Fehan dan mengunjungi Pantai Pasir Putih, Desa Kenebibi. Di Pantai Pasir Putih ini, menpar meresmikan destinasi digital dan pembukaan Festival Wonderful Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI