Lantas apa saja di atraksi pada pembukaan? Untuk ini tak perlu khawatir.
Sajian mumpuni kekayaan budaya Malut menyapa pengunjung dan tamu undangan. Sambutan Tari Soya-soya hingga Tarian Yakis Bacan mampu menyihir pengunjung.
Kemeriahan peluncuran Pasar Melayu tersebut sangat wajar. Pasalnya, Pasar Melayu merupakan destinasi digital yang keren.
Di destinasi digital ini, ada 16 stan yang menyediakan kuliner dan suvenir khas Malut. Selain itu, ada 2 wahana permainan anak.
Spot fotonya sudah pasti oke. Pasar ini memilik 6 spot foto kece yang siap memanjakan hasrat selfie para wisatawan.
Pemilihan lokasi pasar pun sangat tepat. Benteng Oranje merupakan situs sejarah yang terkenal di Kota Ternate.
Benteng ini, dulunya adalah pusat pertahanan Portugis ketika menduduki Ternate. Benteng ini didirikan pada 1607 oleh Cornelis Matclief de Jonge.
Saat itu, Benteng Oranje dihuni oleh mayarakat Melayu, sehingga sering juga disebut Benteng Melayu atau Malayo. Bahkan ketika masa pendudukan Belanda, benteng ini juga menjadi pusat pemerintahan tertinggi Hindia Belanda.
"Kalau boleh dibilang, ini adalah salah satu ikon Kota ternate. Siapapun mengenal tempat ini. Kami ingin meramaikan ikon ini dengan adanya destinasi digital di dalamnya. Biar makin ramai," pungkas Nyong.
Acungan jempol pun langsung diberikan Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Komunikasi dan Media, Don Kardono. Ia mengaku antusias menyambut peluncuran Pasar Melayu di Malut.
Baca Juga: Jual Wisata di Selandia Baru, Booth Kemenpar Paling Besar!
Don mengatakan, peluncuran ini merupakan langkah tepat untuk menambah daya dobrak pariwisata Malut.