GenPI Maluku Utara Destinasi Digital Baru, Pasar Melayu

Senin, 29 Oktober 2018 | 12:00 WIB
GenPI Maluku Utara Destinasi Digital Baru, Pasar Melayu
GenPI Maluku Utara (Malut), yang telah meluncurkan destinasi digital Pasar Pasar Melayu, Minggu (28/10/2018). (Dok: Kemenpar)

Pemilihan lokasi pasar pun sangat tepat. Benteng Oranje merupakan situs sejarah yang terkenal di Kota Ternate.

Benteng ini, dulunya adalah pusat pertahanan Portugis ketika menduduki Ternate. Benteng ini didirikan pada 1607 oleh Cornelis Matclief de Jonge.

Saat itu, Benteng Oranje dihuni oleh mayarakat Melayu, sehingga sering juga disebut Benteng Melayu atau Malayo. Bahkan ketika masa pendudukan Belanda, benteng ini juga menjadi pusat pemerintahan tertinggi Hindia Belanda.

"Kalau boleh dibilang, ini adalah salah satu ikon Kota ternate. Siapapun mengenal tempat ini. Kami ingin meramaikan ikon ini dengan adanya destinasi digital di dalamnya. Biar makin ramai," pungkas Nyong.

Acungan jempol pun langsung diberikan Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Komunikasi dan Media, Don Kardono. Ia mengaku antusias menyambut peluncuran Pasar Melayu di Malut.

Don mengatakan, peluncuran ini merupakan langkah tepat untuk menambah daya dobrak pariwisata Malut.

“Kita sejak awal sudah optimistis, pasar-pasar ini akan cepat berkembang. Destinasi digital  memberikan dua keuntungan, yaitu offline dan online. Offline-nya ya pasar,  dan online-nya, anak-anak GenPI yang sangat gencar dalam bermedia sosial. Mereka bisa menciptakan 3-4 trending topic tiap minggunya. Hal ini dipastikan makin membuat destinasi sekitarnya juga ikut berkembang,” jelas Don.

Hal senada juga diungkapkan Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Ia menjelaskan, destinasi digital, atau yang kerap dikenal pasar aaman now ini memiliki positioning, differentiation dan branding.

Positioning-nya, yaitu esteem economy, generasi milenial yang butuh pengakuan dan media sosial. Differentiation-nya Instagrammable dan digitalable photogenic, sementara branding-nya, menjadi destinasi zaman now.

“Kids zaman now, 70 persen eksis di dunia maya dan dunia digital. Media pun sebagai channel menuju ke sana. Pariwisata kita pun makin kreatif, makin instagramable, memikirkan objek gambar, agar kalau difoto, layak diposting di medsos, dan banyak likes, comments, banyak repost, share, dan interaksi positif. Itu semua sekarang diwadahi oleh GenPI dengan destinasi digitalnya. Maju terus pariwisata Indonesia. Salam Pesona Indonesia. GenPI! Gas!” ujarnya.

Baca Juga: Jual Wisata di Selandia Baru, Booth Kemenpar Paling Besar!

×
Zoomed

REKOMENDASI

TERKINI