Ekspatriat yang bekerja di sana juga masuk dalam target, baik dari China, India, maupun negara lain di dunia. Ini merupakan alasan pentingnya Kepri untuk menjaring wisatawan asal Singapura. Apalagi data di Kemenpar memang menunjukkan 70 persen wisman masuk melalui Kepri.
"Sedangkan 30 persen nya masuk ke destinasi lainnya. Oleh karena itu, Singapura menjadi market yang strategis buat Indonesia," ungkap Giri.
Menurutnya, di sini peran VITO Singapura sangat dibutuhkan. Tugas utama VITO adalah to serve Singaporean dan Tourism Hub. VITO akan mempromosikan Wonderful Indonesia dari Singapura, tempat mereka tinggal.
Giri menjelaskan produk pariwisata yang bisa ditawarkan adalah destinasi. Sedangkan pelanggan pariwisata adalah travellers atau marketnya.
"Untuk level pertama, lebih banyak promosikan destinasi, Calendar of Events (CoE) dan kebijakan atau deregulasi di sektor pariwisata. Sebab, CoE Kemenpar menempatkan Kepri (Batam Bintan) sebagai salah satu andalan setelah Bali dan Jakarta, termasuk di 2019," jelas Giri.
Pasar Singapura memang sangat menggoda buat Indonesia. Estimasi jumlah orang asing yang masuk via bandara Singapura selama 12 bulan terakhir mencapai 12 juta pax. Rinciannya, 32 persen dari ASEAN minus Indonesia, 22 persen dari China-Hong Kong, 17 persen dari Asia-Pasifik, 14 persen dari Asia Tengah, MEA, Afrika dan sisanya dari Eropa dan Australia.
"Sementara wisman ke Indonesia yang transit di bandara Singapura jumlahnya tidak sampai 700 ribu. Artinya, peluang kita untuk menggaet wisman yang jumlahnya sekitar 11 juta lebih itu masih terbuka luas," tambah Hariyanto.
Asisten Deputi Pemasaran Regional 1, Masruroh menambahkan transportation hub adalah bagian dari tourism hub. Dengan demikian, orang yang datang di Singapura bisa dialirkan ke Indonesia tanpa melihat Singapura sebagai pesaing.
"Paket Hot Deals menggabungkan 3A dalam satu paket yang murah, menggunakan excess capacity atau kapasitas yang tidak terpakai. Saya melihat Singapura memiliki potensi yang sangat besar karena sesungguhnya Singapura bukan hanya transportation hub, tapi tourism hub," kata perempuan yang biasa disapa Iyung itu.
Baca Juga: Jual Wisata Batam-Bintan, Kemenpar Gandeng Scoot Airlines
"Agar Singapura menjadi tourism hub yang kuat, maka kita harus memperkuat VITO Singapura sebagai marketing intelligence dan marketing channel kita yang secara rutin bekerja sama dengan travel agent di Singapura. Selanjutnya kita akan memperkuat VITO Kuala Lumpur dan Bangkok," pungkasnya.