Pendaki Rinjani, Siap-Siap! Jalur Pendakian Berubah Total Demi Keamanan, Ini Detailnya

Muhammad Yunus Suara.Com
Selasa, 29 Juli 2025 | 19:42 WIB
Pendaki Rinjani, Siap-Siap! Jalur Pendakian Berubah Total Demi Keamanan, Ini Detailnya
Tim gabungan saat melakukan perbaikan jalur pendakian dengan memasang tangga di Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak Gunung Rinjani, Senin (28/7/2025] [Suara.com/ANTARA/HO-Humas Balai TNGR]

Suara.com - Kementerian Pariwisata mengatakan bahwa pembuatan undakan di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB) ditujukan agar mudah untuk dipijaki oleh pendaki serta meningkatkan keamanan bagi wisatawan yang berkunjung.

"Perbaikan jalur dilaksanakan dalam bentuk pembuatan undakan agar mudah untuk dipijaki oleh pendaki, bukan dengan pemasangan tangga buatan," kata Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa 29 Juli 2025.

Hariyanto mengatakan perbaikan jalur di Gunung Rinjani berpusat pada titik-titik rawan, khususnya di jalur Pelawangan Sembalun–Danau Segara Anak.

Inisiatif perbaikan itu datang dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) bersama tim gabungan yang terdiri atas anggota Kodim 1615 Lotim dan Yon Zipur 18/YKR, Rinjani Squad, porter lokal, serta relawan.

Adapun tujuan utama dari pembuatan undakan ini adalah agar jalur lebih stabil dan mudah dipijak, terutama di area yang terjal dan licin, sehingga akan meningkatkan keamanan dan kemudahan bagi pendaki.

Terkait dengan masyarakat yang membandingkan hal tersebut dengan China yang lebih dulu memasang eskalator di sejumlah pegunungan, Hariyanto mengatakan Pemerintah Indonesia lebih memilih menjaga kondisi alam tetap lestari.

"Sebagaimana kita ketahui, Gunung Rinjani merupakan gunung api yang aktif dan rawan longsor, sehingga tidak cocok untuk pemasangan tangga atau eskalator," kata Hariyanto.

Menurutnya, pemasangan struktur buatan dengan skala besar seperti eskalator akan berdampak signifikan pada bentang alam, ekosistem, dan keanekaragaman hayati.

Selain itu, area pegunungan tersebut dikenal rawan longsor dan pergerakan tanah, terutama saat musim hujan atau aktivitas seismik.

Baca Juga: Kronologi Pendaki Gunung Slamet Meninggal Dunia di Jalur Bambangan

Pembangunan infrastruktur berat seperti eskalator akan sangat berisiko tinggi terhadap kerusakan dan bahkan membahayakan keselamatan pengunjung.

Ia juga menjelaskan petualangan mendaki Rinjani dengan tantangan fisik yang ditawarkan oleh alam merupakan daya tarik tersendiri.

Pemasangan fasilitas modern seperti eskalator akan mengurangi esensi dari pengalaman mendaki gunung itu sendiri dan mengubah karakter Rinjani sebagai destinasi pendakian alam.

"Balai TNGR juga berupaya untuk tetap menjaga autentisitas pengalaman para pendaki," ucapnya.

Selain pemasangan undakan, Kementerian Pariwisata telah menyelenggarakan rapat kolaboratif lintas kementerian/lembaga untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan berwisata, khususnya di kawasan pegunungan.

Pemerintah merencanakan antara lain melakukan pengawasan dan pengendalian Perizinan Berusaha Pengusahaan Sarana Jasa Lingkungan Wisata Alam (PB-PSWA) serta Perizinan Berusaha Penyediaan Jasa Wisata Alam (PB-PJWA).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI