Suara.com - Siapa yang masih asing dengan budaya menyeruput mie dengan suara keras yang dilakukan orang Jepang?
Meski bisa dianggap tidak sopan di Indonesia, kebanyakan dari kita sudah maklum jika hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar bahkan bagian dari budaya Jepang.
BACA JUGA:
Soda KW dan 4 Jajanan Jadul Ini Bikin Kamu Kangen Masa-masa SD
Nyantai Makan Mie Ayam Saat Banjir, Warga Bekasi Ini Viral
Lagi Serius Siaran Mukbang, Mie Wanita Ini Malah Dilempari Sandal
Bahkan, di Jepang sendiri, makan mie dengan suara menyeruput keras dianggap sebagai sesuatu yang sopan dan bentuk penghargaan terhadap makanan.
Selain itu, menyeruput mie juga merupakan cara mereka untuk lebih menikmati rasa kaldu dan kuah yang menempel di mie.
Meski begitu, ternyata ada beberapa turis yang masih tidak memahami budaya ini dan malah menyebutnya menjijikkan.
Baca Juga: Bikin Risih, Jangan Makan Sambil Lakukan Ini Saat di Jepang

Hal ini dapat dilihat dari unggahan instagram akun @nsrebelyellow. Dalam unggahan itu, dikatakan jika turis menganggap budaya menyeruput mie sangat mengganggu.
Hal ini bahkan sempat dijadikan bahan pembicaraan di acara televisi Jepang. Topik yang dibahas saat itu adalah ''noodle harassment'' atau nuuhara dalam bahasa Jepang.
Saat ditanya di acara tersebut, beberapa turis dari Swedia dan Amerika Serikat menyebut bahwa suara menyeruput terdengar seperti babi.
Ada pula turis dari Selandia Baru yang berkata jika suara itu membuatnya enggan duduk bersebelahan dengan orang Jepang saat makan.
Tak hanya itu, program televisi Jepang lain juga membuat daftar komplain para turis yang menyebut jika suara menyeruput mie terdengar seperti suara toilet diguyur. Duh.

Isu ini sendiri ternyata sudah ada sejak tahun 2017 silam, namun terus dibahas hingga saat ini.