Mengenal Lebih Dekat Berbagai Budaya dan Keberagaman di Taipei

Minggu, 09 Juni 2019 | 07:46 WIB
Mengenal Lebih Dekat Berbagai Budaya dan Keberagaman di Taipei
Kuil Longshan. (Arendya/Suara)

Kunci kenikmatan teh tersebut berada di atribut atau alat serta teknik pembuatannya.

Bukan hanya air yang harus mendidih, teko dan gelas untuk membuat teh wajib dihangatkan terlebih dahulu.

Teh yang telah mengalami proses fermentasi 30 persen ini aromanya begitu menyegarkan dan membuat pikiran menjadi lebih rileks.

Selanjutnya ada teh berjenis Oolong nomor 18.

Jika Teh Cing Suen nikmat diminum selagi hangat, lain halnya dengan Oolong nomor 18.

Ya, Oolong nomor 18 ini justru lebih nikmat jika diminum dalam keadaan dingin atau menggunakan es.

Oolong ini dibuat dengan teknik yang mirip dengan cara membuat kopi yakni Fleisch Drip Tea.

Rasa yang dihasilkan Oolong nomor 18 ini jauh lebih strong dibandingkan Cing Suen.

Trik membuat teh dan sensasi mengenakan cheongsam ini tentu sangat berkesan bagi kami.

Baca Juga: Mengenal Ameyoko, Tempat Belanja Makanan Halal di Jepang

Jalan-jalan di Taiwan, tak lengkap rasanya jika belum mampie ke kuil.

Pada kesempatan kali ini, kami mampir ke Longshan Temple.

Kuil Longshan ini dibangun pada tahun 1738 dan termasuk salah satu yang tertua di Taiwan.

Kuil Longshan. (Arendya/Suara)
Kuil Longshan. (Arendya/Suara)

Tempat ini dulunya memang sengaja dibangun untuk para pendatang baru dari China dan sempat digunakan oleh Jepang sebagai gudang senjata.

Namun sayangnya ketika Perang Dunia kedua terjadi, Longshan Temple sempat mengalami kerusakan dan selesai diperbaiki pada tahun 1919.

Kami melihat banyak sekali wisatawan dan warga lokal yang berkunjung ke Longshan Temple pada hari itu.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI