Adonan telah disiapkan di atas meja, begitu pula dengan bahan-bahan membuat kue nanas.
Sekilas tampak mudah, namun ternyata kami sedikit kesulitan ketika mencoba memasukkan isian nanas ke dalam adonan kue.
Meski tidak sempurna bentuknya, kami berharap rasanya tetap akan terasa lezat.
Sambil menunggu kue terpanggang dengan sempurna, kami berkeliling Kuo Yuan Ye Museum of Cake and Pastry.

Nah, di sinilah kami diperkenalkan beberapa bagian dan sejarah berdirinya toko kue Kuo Yuan Ye tersebut.
Setelah puas berjalan-jalan keliling museum, kami kembali melihat kue nanas yang sebelumnya telah dipanggang.
Alih alih bentuknya indah, kami sempat ingin tertawa ketika melihat bentuk kue nanas buatan kami yang terlihat belepotan.
Namun, betapa terkejutnya kami saat pertama kali menggigitnya.
Nanas yang telah kami campurkan di adonan tadi terasa begitu lembut dan pecah sejak gigitan pertama.
Baca Juga: Mengenal Ameyoko, Tempat Belanja Makanan Halal di Jepang
Kami juga sempat diajari bagaimana membungkus kue nanas yang rapih dan menarik.
Setelah belajar membuat kue nanas, kami diajak ke sebuah tempat yang tak kalah menarik.
Di wilayah Tamsui Old Street , kami diperlihatkan bagaimana cara menyeduh teh ala Taiwan yang begitu unik.
Sebelum minum dan menyaksikan cara membuat teh, kami dipersilahkan untuk berganti baju cheongsam atau pakaian tradisional China.
Pada sesi pertama, kami diperlihatkan cara membuat teh berjenis Cing Suen.
Ketika membuat, sangat disarankan untuk tidak memasukan terlalu banyak daun ke dalam air.