Kamar Keluarga, Hunian Berbasis Komunitas Cocok untuk Perluas Pergaulan

Sabtu, 02 November 2019 | 09:36 WIB
Kamar Keluarga, Hunian Berbasis Komunitas Cocok untuk Perluas Pergaulan
CEO Kamar Keluarga Charles Kwok dan COO Kamar Keluarga Ferry Lukas berinisiatif mengembangkan kost-kostan berbasis komunitas. (Suara.com/Vessy Dwirika Frizona)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Konsep hunian ini memanfaatkan teknologi untuk memberikan fasilitas dan pelayanan yang komprehensif sehingga seluruh kebutuhan end to end pelanggan dapat terpenuhi hanya dengan telepon genggam saja.

"Kekuatan kami ada di komunitas. Kami juga menyewakan space di setiap hunian. Ruang-ruang yang ada kami manfaatkan laundry atau membuat warung kopi (warkop), dan tempat menyelenggarakan event," paparnya lebih lanjut.

Melalui core bisnisnya, Kamar Keluarga mampu memberikan passive income kepada para investor atau pemilik asset yang bekerja sama dengan Kamar Keluarga.

Bisnis hunian ini juga menyediakan layanan langganan hunian co-living dengan jaringan layanan terlengkap di Indonesia dengan total jumlah kamar yang sudah dan akan beroperasi sebanyak 2041 kamar di 75 lokasi strategis yang mampu diakses dengan mudah oleh masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI