Kenalan dengan Sentra Wayang Wahyu di Ganjuran yang Diburu Jelang Natal

Kamis, 26 Desember 2019 | 10:03 WIB
Kenalan dengan Sentra Wayang Wahyu di Ganjuran yang Diburu Jelang Natal
Wayang Wahyu di Sanggar Seni Budaya Bhuana Alit (Suara.com/Futty)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bicara soal pertunjukan wayang, mayoritas dari kita akan berpikiran mengenai seni pertunjukan yang berhubungan dengan kisah-kisah Mahabharata atau Ramayana. Namun, ada juga wayang yang banyak diburu jelang hari Natal tiba.

Nama wayang tersebut adalah wayang wahyu. Berbeda dari wayang biasa, wayang wahyu menggambarkan berbagai tokoh dalam alkitab termasuk Yesus Kristus.

Wayang wahyu merupakan suvenir yang diburu menjelang Hari Natal. Biasanya, wayang wahyu akan digunakan untuk pertunjukan mengenai kisah-kisah dalam alkitab sekaligus mengenalkan ajaran Kristiani.

Salah satu sentra pembuatan wayang wahyu yang laris manis dan terkenal ada di Ganjuran, Sumbermulyo, Bantul, Yogyakarta. Di sini, wisatawan dapat menemukan Sanggar Seni Budaya Bhuana Alit dan Museum Wayang Beber Sekartaji.

Sanggar Seni Budaya Bhuana Alit merupakan sentra wayang wahyu besutan Indra Setiawan, atau yang dikenal juga dengan nama Indra Suroinggeno dalam dunia seni budaya.

Tak cuma merintis dan mendirikan Sanggar Seni Budaya Bhuana Alit dan Museum Wayang Beber Sekartaji, Indra Setiawan juga merupakan pengrajin wayang wahyu.

Nama Sanggar Seni Budaya Bhuana Alit sendiri terbilang cukup unik. Dalam kunjungan Suara.com ke sanggar tersebut, Indra Setiawan pun sempat menjelaskan makna di baliknya.

"Bhuana alit dalam satu ideologi berarti mikrokosmos. Mikrokosmos itu kan ada jagat alit, jagat ageng, istilahnya Tuhan yang mempribadi dalam diri kita," beber Indra Setiawan. "Artinya, kita fokus dalam diri pribadi untuk memberikan kebaikan."

Baca Juga: Ikut Nitilaku, Atikoh Istri Ganjar Lari ke UGM Pakai Kostum Wayang

Selain memiliki makna filosofis, nama Bhuana Alit juga dapat berarti dunia anak-anak. Ya, di sini, anak-anak diajari untuk menjadi dalang pada pertunjukan wayang wahyu.

Sejak Sanggar Seni Budaya Bhuana Alit dirintis pada tahun 2014 silam, anak-anak SD di daerah sekitar akan berlatih mendalangi pertunjukan wayang setiap hari. Namun, kini latihan berubah menjadi sekali seminggu setiap hari libur.

"Yang latihan kebanyakan anak-anak Sanggar Bhuana Alit. Dulu ada 26, sekarang tinggal 10-15 anak."

Wayang Wahyu di Sanggar Seni Budaya Bhuana Alit (Suara.com/Futty)
Wayang Wahyu di Sanggar Seni Budaya Bhuana Alit (Suara.com/Futty)

Wayang wahyu sendiri mungkin masih asing bagi kita. Secara singkat, wayang ini ada sebagai media untuk menceritakan kelahiran Yesus Kristus.

"Berangkat dari definisi wayang, yaitu penggambaran karakter manusia dan alam semesta yang digerakkan oleh Tuhan. Di sini, dalang merepresentasikan sebagai Tuhan yang menggerakkan karakter manusia," jelas Indra Setiawan.

"Wayang sejak agama datang sudah dipakai sebagai media dakwah dan mengenalkan kepercayaan terhadap masyarakat. Wayang wahyu juga seperti itu, dulu digunakan untuk mengenalkan cerita Alkitab," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI